Suara.com - Armada berisikan sejumlah kapal Angkatan Laut (AL) Cina dipastikan telah bertolak dari Pelabuhan Qingdao, Sabtu (26/3/2016), menuju perairan Indonesia. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh pihak Kementerian Pertahanan Cina, di tengah masih cukup panasnya hubungan kedua negara usai peristiwa pencurian ikan oleh kapal Cina di perairan Natuna.
Dalam pengumuman yang disampaikan melalui situs resminya, Kementerian Pertahanan Cina menyebut bahwa armada kapal perangnya itu akan mengikuti latihan perang sekaligus penanggulangan bencana, bersama 16 negara lainnya. Selain Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah, latihan ini juga melibatkan armada AL Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Latihan gabungan itu sendiri disebut akan dimulai di perairan Padang (Sumatera Barat) pada 12 April mendatang, serta berlanjut di pulau-pulau sekitarnya.
Diketahui, pekan lalu, kapal penjaga laut Indonesia menahan sebuah kapal ikan Cina yang telah mengambil ikan di kawasan Natuna yang masuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Namun saat itu, kapal penjaga pantai Cina coba ikut campur dan menghalang-halangi pihak Indonesia melakukan penangkapan.
Ketegangan antara kedua negara pun lantas muncul gara-gara peristiwa tersebut, dengan pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pihak Cina setidaknya telah melakukan tiga pelanggaran dalam insiden itu.
Seperti diketahui, Cina sendiri telah banyak menimbulkan ketegangan di kawasan Laut Cina Selatan (LCS) dan sekitarnya, terutama lewat klaim dan berbagai aktivitas kapal-kapal mereka. Sementara, sebagian kawasan di wilayah laut itu sendiri juga diklaim oleh beberapa negara Asia lain, termasuk Filipina, Malaysia, Brunei, hingga Vietnam.
Dalam pengumuman terpisah, pihak Cina sementara itu juga menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Chang Wanquan dijadwalkan berkunjung hari ini ke Vietnam untuk menghadiri pembicaraan tingkat menteri. [Reuters]