Suara.com - Ratusan ikat bunga, lilin, dan kertas berisi doa berjejer di lokasi penganiayaan terhadap Asad Shah, seorang lelaki muslim di Glasgow, Skotlandia yang dibunuh karena mengucapkan selamat Paskah kepada para sahabatnya di media sosial Facebook.
Asad yang berusia 40 tahun ditemukan tergeletak bersimbah darah di jalanan Shawlands pada Kamis malam (24/3/2016), tepatnya pukul 21.05 waktu setempat. Beberapa saksi mengatakan dia ditikam dan kepalanya diinjak oleh dua orang pelaku serangan.
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth University, tetapi sayang ia tak bisa bertahan dan wafat.
Warga dan mereka yang mengenal Asad mengaku sangat terpukul dan terkejut akibat peristiwa keji itu. Mereka mengenang Asad sebagai seorang yang "terhormat" dan ramah.
Dua bersaudara, Qaiser dan Omar Khan, mengaku mereka sangat mengenal Asad. Mereka pernah memperbaiki mobilnya. Mereka menyebut Asad sebagai orang yang "rendah hati dan sangat baik"
"Saya sudah mengenal dia sejak saya masih anak-anak. Kabar ini sangat mengejutkan," kata Omar Khan.
Senada dengan Omar, warga lainnya yang bernama Robert Maitland mengatakan Asad adalah orang yang sangat ramah.
"Dia sangat bersahabat. Setiap pagi, kami berjabat tangan dan saling mengucapkan 'have a nice day'. Dia sangat baik, sangat ramah," kata Maitland.
Isabella Graham (64), mengaku mengenal baik Asad dan mengatakan bahwa Asad pernah memberi pekerjaan bagi puterinya.
"Dia luar biasa, lelaki yang sangat baik. Dia akan membatu Anda apa saja," kata Graham, "Dia tak akan melukai siapa pun. Tak seorang pun di Shawlands yang akan mengatakan hal-hal buruk tentang dia. Saya tak percaya dia meninggal."
Beberapa kartu dan plakat di lokasi penganiayaan terhadap Asad juga berisi pujian dan doa bagi lelaki tersebut.
"Terima kasih telah menjadi orang terbaik di planet ini," bunyi salah satu kartu.
"Seorang lelaki yang baik, sangat dicintai, dan pilar dari komunitas. Kami akan sangat merindukan Anda," bunyi tulisan di kartu yang lain.
Satu Terduga Pelaku Ditahan
Polisi Skotlandia sendiri mengatakan sudah menahan seorang lelaki yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Asad. Lelaki berusia 32 tahun, kata polisi juga beragama Islam, sama seperti Asad.
Kepada pers polisi mengatakan bahwa pembunuhan Asad diduga bermotif "prasangka bernuansa agama".
Beberapa jam sebelum dibunuh, Asad menulis di Facebook, "Selamat menunaikan ibadah Jumat Agung dan Selamat Paskah, khususnya bagi negeri Kristiani yang saya kasihi." (BBC)