Menhub Jonan Batal Datangi Semana Santa di Larantuka

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2016 | 13:17 WIB
Menhub Jonan Batal Datangi Semana Santa di Larantuka
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan [Antara/Yudhi Mahatma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Batal menghadiri prosesi Semana Santa (Pekan Suci) di Larantuka, Flores Timur, kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Richard Djami.

"Pak Menteri dijadwalkan hadir hari ini namun karena ada urusan mendadak beliau batal hadir," katanya kepada Antara saat ditemui di sela-sela persiapan prosesi Tuan Maninu (Kanak-kanak Yesus) di Larantuka, Jumat (25/3/2016).

Menteri perhubungan sebelumnya dalam keterangan Kapolda NTT Brigjen Pol E Widyo Sunaryo pada Kamis (24/3) mengatakan akan menghadiri prosesi Semana Santa yang telah menjadi tradisi umat umat Katolik di Larantuka selama 500 tahun lampau.

Bahkan Bupati Larantuka Yoseph L. Herin saat ditemui Antara di kediamannya juga mengatakan hal yang sama bawa Menhub akan menghadiri prosesi tersebut.

"Menteri besok pagi baru tiba di Larantuka, nanti nginapnya di salah satu paviliun di rumah jabatan," kata Bupati.

"Yang ikut Prosesi hari ini pak Gubernur Frans Lebu Raya dan Ketua DPRD NTT Anwar Poa Geno," tambahnya.

Sementara itu, prosesi laut atau yang disebut dengan prosesi Laskar Laut tersebut tidak hanya diikuti oleh umat Katolik saja, tetapi sejumlah umat Muslim serta wisatawan mancanegara juga turut hadir.

Prosesi Laskar Laut merupakan sebuah tradisi mengantar Tuan Meninu melalui laut menuju Pantai Kuce yang berada di Pohon Sirih yang kemudian ditaroh di armidanya.

Usai dilakukannya prosesi Laut, umat Katolik akan melanjutkan dengan prosesi Tuan Ma (Bunda Maria) menuju ke gereja Katedral.  Tradisi Semana Santa di Larantuka itu sudah berlangsung ratusan tahun sejak abad ke-17, setelah Patung Santa Maria Reinha Rosari ditemukan oleh seorang warga di Pantai Ae Konga pada abad ke-15.

Tradisi keagamaan yang merupakan warisan Portugis itu sudah berlangsung lebih dari 500 tahun ketika bangsa Portugis menyebarkan agama Katolik dan berdagang cendana di Kepulauan Nusa Tenggara.

Semana Santa (Pekan Suci) yang berpuncak pada Prosesi Jumat Agung itu dimulai pada hari Rabu Trewa dan sudah dijadikan sebagai sebuah agenda wisata rohani oleh Pemerintah Flores Timur. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI