Permintaan Darah Meningkat Drastis Setelah Ada Tol Cipali

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2016 | 02:30 WIB
Permintaan Darah Meningkat Drastis Setelah Ada Tol Cipali
Kecelakaan di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 178, Jabar, Senin (6/7/2015). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah adanya Tol Cipali kebutuhan darah di Kota Cirebon, Jawa Barat, meningkat drastis hal itu karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di ruas tol tersebut.

Ketua PMI Cirebon, Edial Sanif di Cirebon, mengatakan peningkatan kebutuhan darah terjadi saat diresmikannya Tol Cipali, banyaknya kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali membuat kebutuhan darah juga terdongkrak.

"Ada peningkatan permintaan darah setelah Tol Cipali diresmikan, karena banyak kecelakaan yang terjadi," katanya, Kamis (25/3/2016).

Selain itu, peningkatan permintaan darah juga dikarenakan akreditasi yang didapatkan oleh Rumah Sakit Gunung Jati.

Dan itu juga salah satu indikasi dimana permintaan darah meningkat, hal tersebut karena banyaknya permintaan, baik untuk kasus kecelakaan maupun lainnya.

"Setelah Rumah Sakit Gunung Jati mendapatkan peningkatan akreditasi, kebutuhan darah di Kota Cirebon juga meningkat," ungkapnya.

Saat ini, setiap bulannya PMI Kota Cirebon membutuhkan 2.800 labuh (kantong) darah, namun PMI Kota Cirebon sering tidak bisa memenuhinya dan hanya sanggup memenuhi sekitar 2.600-2.700 labuh darah.

"Untuk memenuhinya, kita berkoordinasi dengan PMI lainnya," ucapnya.

Hal tersebut dikarenakan kebutuhan darah yang cukup tinggi yang diperlukan sejumlah rumah sakit yang berada di wilayah Kota Cirebon.

Ia menambahkan pemenuhan darah dari kegiatan donor darah tidak bisa diandalkan, karena animo masyarakat tentang donor darah cukup minim.

"Sekarang animo masyarakat untuk donor darah juga minim dan itu tidak bisa mencukupi," tambahnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI