Suara.com - Ibu Muryati sekarang jadi sohor. Itu terjadi setelah petugas kebersihan taman di depan gedung Balai Kota Jakarta ini dipanggil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkat keberaniannya melawan sopir angkutan umum yang merusak rumput ketika demonstrasi.
Ahok dan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak hanya mengajaknya makan bareng, kemarin, tetapi dia juga diberi ponsel. Ponsel itu nanti akan dipakai untuk memotret atau merekam para perusak taman agar bisa jadi barang bukti untuk menindak para pelanggar.
Siang tadi, Suara.com menemui Muryati lagi. Dia bercerita panjang lebar mengenai apa saja yang kemarin diceritakannya kepada Djarot. Antara lain, dia cerita pengalaman menghadapi kesedihan.
"Iya, saya cerita (kepada Ahok dan Djarot), sebenarnya saya tidak ada niat cerita, tapi satpam di situ ada yang negur saya, ibu yang pernah kehilangan motor ya? Kata satpamnya, makanya Pak Djarot juga ikut tanya, ya saya cerita," kata Tati di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Mendengar cerita Muryati, Djarot langsung menaruh perhatian.
"Pak Djarot tanya, itu motor buat kerja ya bu? Saya jawab iya. Trus dia tanya lagi, sudah lapor polisi belum bu? Iya pak, saya sudah lapor polisi, saya sudah ke dealer juga. Surat dari kepolisian masih disimpan? Udah saya serahin ke dealer pak, saya cuma simpan surat dari dealernya. Ya sudah, besok pagi bawa ke sini ya, kata Pak Djarot begitu," kata Muryati.
Muryati tidak tahu mengapa Djarot minta surat tersebut. Muryati pagi tadi jam 08.00 sudah menyerahkannya ke kantor gubernur Jakarta.
"Saya nggak tahu mau diapain, saya cuma disuruh menyerahkan, sudah tadi pagi saya serahkan lewat petugas di Balai Kota," kata Tati.
Tati senang mendapat apresiasi dari pemimpin Jakarta. Dia berharap apa yang dilakukannya menginspirasi warga untuk selalu menjaga taman dimanapun berada. (Dian Rosmala)