KPAP DKI Jakarta akan Data Populasi Kunci HIV AIDS

Kamis, 24 Maret 2016 | 17:09 WIB
KPAP DKI Jakarta akan Data Populasi Kunci HIV AIDS
Peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta terus mendata ulang jumlah populasi kunci yang berdampak terkena Virus HIV
 
Sekretaris Jenderal KPAP Rohana Manggala mengatakan, pendataan jumlah populasi kunci akan dilakukan mulai tingkat kecamatan dan diprediksikan bisa selesai pada April.
 
Populasi kunci merupakan populasi yang bisa beresiko terkena HIV AIDS. Dalam hal ini yakni pekerja seks komersial, pengguna napza jarum suntik (penasun), LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), dan waria.
 
"Saat ini kami mencoba memetakan ulang data tersebut. Kalau dulu data dibuat hingga tingkat provinsi, sekarang kita turunkan menjadi tingkat kecamatan. Kami harapkan April besok sudah bisa ditampilkan,” ujar Rohana di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
 
Tidak hanya itu, kata Rohana pendataan dilakukan untuk mengetahui keberadaan populasi kunci dan meminimalisir terkena HIV AIDS.
 
"Jadi program kita kedepan, kita sedang menyiapkan data populasi kunci terbaru. Dengan adanya data tersebut, kita tahu dimana mereka berada dan memantau kesehatan mereka,” ucapnya.
 
Rohana menilai, berdasarkan data KPAP adanya penurunan, pada populasi kunci yang terkena HIV AIDS.  Sementara populasi umum yakni masyarakat umum meningkat. Kata Rohana kecenderungan meningkatnya populasi yakni dari kalangan PNS. Hal tersebut yang harus menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
"PNS juga cenderung (HIV) naik. Polri atau TNI juga naik. Ini harus menjadi perhatian khusus,” kata Rohana.
 
Untuk diketahui hasil pemetaan pada tahun 2014 oleh KPAP DKI Jakarta jumlah populasi kunci yang terkena HIV AIDS sebanyak 141.633 orang. Jumlah tersebut terdiri dari LSL (Lelaki Suka Lelaki) berjumlah 4.465 orang, lalu waria 1.206 orang, wanita pekerja seks (WPS) langsung sebanyak 4.193 orang, WPS tidak langsung sebanyak 7.669 orang dan penasun ( pengguna napza jarum suntik) sebanyak 2.009 orang, lalu Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) sebanyak 122.096 orang.
 
Sementara jumlah penderita HIV berjumlah 39.347 orang dan orang dengan AIDS mencapai 8.093 orang pada tahun 2015. Dirinta pun telah mendorong warga yang masuk dalam kriteria populasi kunci, untuk melakukan pemeriksaan HIV AIDS.
 
"Tercatat ada sebanyak 133.323 orang yang memeriksakan dirinya. Dari jumlah tersebut ada 4.465 yang positif terkena HIV/AIDS,”ucapnya.
 
Dirinya menambahkan, masyarakat dengan mudah melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) di Puskesmas.
 
"Tes HIV gratis dilakukan di Puskesmas dan dibiayai APBD DKI dan mendapatkan bantuan dari kementerian kesehatan," kata Rohana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI