Suara.com - Usai meninjau proyek pembangunan jalan tol ruas Balikpapan-Samarinda, Kamis (24/3/2016) siang, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan menuju Asrama Haji Balikpapan untuk menyerahkan bantuan sosial program keluarga harapan, bantuan disabilitas, bantuan lanjut usia, dan beras sejahtera.
Presiden Jokowi berpesan kepada para penerima bantuan, yang terdiri atas 377 penerima PKH, 47 perwakilan anak-anak penerima Kartu Indonesia Pintar, 3 orang penerima bantuan sosial lanjut usia, dan 3 anak penerima bantuan sosial penyandang disabilitas berat itu agar dana yang diterima digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
“Saya titip. Titip kalau yang nanti mencairkan dan mendapatkan uang disabilitas, bantuan lanjut usia, uangnya betul-betul digunakan sesuai dengan yang dibilang, petunjuk oleh Ibu Menteri Sosial,” tutur Presiden Jokowi, dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.
Untuk gizi anak, untuk gizi bayi, kata Presiden, jangan sampai nanti ini ada yang dipakai untuk anak-anak. Juga bukan untuk anak-anak saja, bapak ibu juga sama, misalnya untuk beli pulsa.
“Tidak boleh. Ada lagi yang dipakai suaminya untuk beli rokok, tidak boleh. Udah dibantu, malah diberikan rokok, nambahin penyakit. Nanti kalau ada yang dipakai beli pulsa, kartunya dicabut,” kata Presiden.
Presiden Jokowi juga menyerahkan lima buah sepeda kepada warga sekitar. Penerima pertama yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi adalah Asad, pelajar kelas 2, SMP 19, Balikpapan.
Untuk mendapatkan sepeda,secara spontan Presiden memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada warga yang terpilih. Jawaban-jawaban yang terlontar pun memancing gelak tawa Presiden dan semua yang hadir.
Tampak hadir dalam acara itu antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.