Suara.com - Direktorat Pengamanan Obyek Vital Polda Metro Jaya meningkatkan pengamanan di seluruh kantor kedutaan besar negara sahabat di Ibu Kota Jakarta. Ini menyusul serangan bom di Brussels, Belgia, yang menewaskan puluhan orang.
"Sehubungan dengan kasus di Belgia kita sudah berkoordinasi dengan kedutaan-kedutaan dan pengelola objek vital untuk meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan," kata Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya Komisaris Besar Aan Suhanan di Polda Metro Jaya, Kamis (24/3/2016).
Peningkatan pengamanan juga dilakukan di obyek vital lainnya, termasuk Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Kami sudah kerahkan di kapolres bandara untuk pengamanan di sana. Kita melakukan operasi cipta kondusif di sana, pemeriksaan lebih ketat. Itu bisa dirasakan pengguna bandara," kata dia.
Sebanyak 100 anggota gabungan Brimob dan Gegana dikerahkan ke titik-titik tersebut.
"Kami back up dari kami 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) di sana sudah ada satuan lain dari Brimob ada Gegana ada dari temen TNI juga ada," kata dia.
Lebih lanjut, Aan menambahkan pengamanan objek vital di Jakarta juga diperketat sejak terjadinya bom Paris, Prancis, tahun kemarin.
"Sejak kasus Prancis udah ditingkatkan apalagi ini ada kasus lagi (serangan bom Brussels). Di ring luar, ring tiga kita lakukan lebih ketat lagi," Aan menambahkan.
Dua ledakan mengguncang Bandara Brussels di Zaventem, disusul ledakan di kereta api bawah tanah di Stasiun Maelbeek pada Selasa (22/3/2016) pagi waktu setempat. Serangan bom bunuh diri tersebut telah menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 170 orang di seluruh kota.