Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti bertemu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Rabu (23/3/2016). Isu yang dibahas, antara lain pengamanan Ibu Kota jelang Pilkada Jakarta tahun 2017.
"Kita kedepan ini akan hadapi situasi yang cukup memanas, khususnya menjelang pilkada 2017. Situasi Jakarta ini, politik lokal akan memanas sehingga jika tidak ditangani dengan baik, akan berdampak ke masalah yang lain," kata dia.
Badrodin mengatakan Polri melakukan pendekatan dengan berbagai pihak untuk diajak sama-sama mengantisipasi konflik horisontal.
"Banyak, sudah ada komunikassi dengan pihak. Bisa juga nanti berkembang mulai dari perkelahian antara kampung, antara geng-geng yang biasa terjadi," kata dia.
Badrodin menambahkan Polri saat ini juga meningkatkan kewaspadaan terkait terorisme jaringan Abu Wardah alias Santoso.
"Kita mengingatkan kembali masalah ancaman terorisme karena bisa saja terjadi serangan balik, dari kasus-kasus yang selama ini kita lakukan penangkapan-penangkapan. Perlu juga kita tingkatkan kewaspadaan dalam pengamanan-pengamanan kita termasuk yang di bandara, termasuk di titik vital lainnya," kata dia.
Kapolri dan kapolda tadi juga membahas pengamanan Ibu Kota menyusul demonstrasi ribuan sopir taksi konvensional yang diwarnai bentrokan dengan driver ojek online.
"Masalah-masalah terkait dengan evaluasi pengamanan aksi demo yang kemarin," kata Badrodin kepada wartawan.
Badrodin telah dilakukan pertemuan dengan 24 pengusaha taksi, Selasa (22/3/2016) kemarin malam, dan dicapai kesepakatan untuk menciptakan ketertiban bersama.
"Sudah ada kesepakatan-kesepakatan kemarin sudah dikumpulkan di polda metro jaya. Kalau masalah pokoknya selesai kan berarti sudah selesai," kata dia.