Sejumlah menteri dan kepala lembaga menghadiri acara peluncuran buku berjudul Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat, di gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).
Menteri yang hadir, antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menko PMK Puan Maharani. Kepala BIN Sutiyoso, kemudian mantan Kepala BIN Hendropriyono juga hadir.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menjadi fokus buku tersebut sudah pasti hadir. Dia hadir bersama sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, kemudian ada Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Menteri yang hadir, antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menko PMK Puan Maharani. Kepala BIN Sutiyoso, kemudian mantan Kepala BIN Hendropriyono juga hadir.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menjadi fokus buku tersebut sudah pasti hadir. Dia hadir bersama sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, kemudian ada Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Sebenarnya gagasan peluncuran buku ini bukan DPP PDIP, kami hanya tamu di sini. Jadi ini kegiatan seluruh wartawan pejuang yang dimasa sulit saat rezim otoriter bersama Megawati menyongsong arus bawah, melawan rezim otoriter Orde Baru," kata Hasto.
Buku tersebut, kata Hasto, ditulis para wartawan senior. Kontennya, antara lain mengangkat momentum-momentum perjuangan Megawati dan PDI ketika itu melawan rezim pemerintahan Soeharto.
Buku tersebut, kata Hasto, ditulis para wartawan senior. Kontennya, antara lain mengangkat momentum-momentum perjuangan Megawati dan PDI ketika itu melawan rezim pemerintahan Soeharto.
"Wartawan sampai hafal AD/ART partai, karena persoalan berawal dari intervensi pemerintah ketika itu. Bukunya menuliskan rekam jejak sejarah Ibu Megawati menangis, tertawa bersama rakyat. Catatan demokrasi bagaimana Megawati berkeliling, membangun harapan rakyat, tata pemerintahan yang demokratis," ujar dia.
Selain itu, konten buku juga mengisahkan bagaimana ketika Megawati masih kecil dan tumbuh di lingkungan Istana bersama ayahanda, Presiden RI pertama Sukarno.