Awas Ketemu Ibu Kebersihan Pemberani Ini, Digetok Kalau Ngawur

Rabu, 23 Maret 2016 | 14:50 WIB
Awas Ketemu Ibu Kebersihan Pemberani Ini, Digetok Kalau Ngawur
Petugas harian lepas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Muryati alias Tuti [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita tentang petugas harian lepas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Muryati alias Tuti tak ada habis-habisnya. Perempuan ini baru saja mendapat hadiah ponsel  merek Samsung J5 dari Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkat keberanian melawan sopir yang menginjak-injak taman Balai Kota saat demo. 

Kepada wartawan, Muryati mengaku selalu gregetan kalau melihat anggota masyarakat tak menghargai taman, apalagi sampai merusaknya.

Saking gregetan, dia terpaksa bertindak keras kepada pelaku, terutama orang-orang yang demo di kantor Balai Kota.

"Saya suka getok, rumput banyak yang rusak. (Kalau pas ada demo) bukan rusak lagi, abis. Pada nginjek-nginjek, buang air kecil," kata Muryati usai bertemu Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/2/2016).

Tak hanya menginjak dan mengencingi, katanya, mereka juga suka meninggalkan sampah secara sembarangan.

Muryati sudah 17 tahun bekerja di dinas kebersihan. Menurut dia, sejak Jakarta dipimpin Ahok, kotoran di taman berkurang.

Kalau dulu, area taman bebas dipakai pedagang kaki lima saat terjadi demonstrasi. Sekarang, pedagang tak leluasa dagang di lokasi yang bukan tempatnya.

"Dulu banyak tukang Madura. Tapi sekarang alhamdulillah. Sejak Ahok kuasa tukang dagang ngga begitu banyak," katanya.

Muryati sehari-hari mengurus tanaman di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, bersama dua rekannya.

"Nggak ada yang berani. Yang lain laki-laki takut dikeroyok. Kalau saya kan ibu-ibu segen mereka. Kalau nggak saya dorong pakai sapu. Pas ada yang buang air kecil di pojok juga saya bentak, saya getok pakai sapu saja," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI