Suara.com - Kepolisian Brussels menemukan sebuah bom paku, bahan kimia, dan bendera ISIS saat menggeledah sebuah apartemen di kawasan Schaerbeek, Brussels, pascaserangan teror di Bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah Maelbeek, Selasa (22/3/2016). Properti yang jadi sasaran penggeledahan diyakini sebagai tempat tinggal dua tersangka teror Paris.
Sejumlah foto yang beredar di kalangan media memperlihatkan pasukan bersenjata bersiap-siap memasuki sebuah bangunan di kawasan tersebut. Sementara itu, sejumlah helikopter terbang di atas mereka sambil menyorotkan lampu.
Tempat tinggal di Schaerbeek diduga disewa oleh Najim Laachraoui, anggota ISIS, tersangka teror Paris yang DNA-nya ditemukan di bom Paris. Salah Abdeslam, tersangka teror Paris lainnya juga diyakini pernah bersembunyi di apartemen tersebut selama tiga pekan usai aksi teror Paris.
"Dalam pencarian di Schaerbeek ditemukan bahan peledak berisi antara lain paku," kata jaksa penuntut umum Federal Belgia.
"Para penyidik juga menemukan bahan kimia dan bendera ISIS," lanjutnya.
Abdeslam sudah ditangkap pada Jumat (18/3/2016), beberapa hari sebelum teror Brussels terjadi. Abdeslam bahkan diduga pernah tinggal di kawasan sekitar Molenbeek selama empat bulan sejak serangan teror Paris.
Abdeslam ditangkap bersama Amine Choukri, seorang tersangka teror Paris lainnya. Sejumlah anggota keluarga mereka juga ditangkap dengan tuduhan menyembunyikan para tersangka. Choukri ditangkap bersama paspor Suriah palsu dengan nama Monir Ahmed Alaaj dan kartu identitas Belgia palsu dengan nama Amine Choukri.
Usai menginterogasi Abdeslam, polisi mengeluarkan perintah penangkapan bagi Najim Lachraoui, mantan petempur Suriah yang juga membantu teror Paris. Lachraoui diduga orang ketiga yang terekam gambarnya oleh kamera CCTV Bandara Brussels. Namun, hal itu belum dapat dipastikan lantaran kualitas rekaman yang amat buruk. (Dailymail)