Pangkalan AU Riau Siap Patroli di Laut Natuna

Tomi Tresnady Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2016 | 02:10 WIB
Pangkalan AU Riau Siap Patroli di Laut Natuna
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau peledakan Kapal MV Viking buronan Interpol Norwegia di wilayah Perairan Tanjung Batumandi, Pangandaran, Jawa Barat, Senin (14/3). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Riau, menyatakan siap untuk mengawal dan memperkuat patroli melalui udara di Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pasca insiden penangkapan kapal nelayan Tiongkok beberapa waktu lalu.

"Kita sudah memiliki rencana kontijensi atau rencana tidak terduga. Namun, kita siap untuk memperkuat patroli di sana jika sudah ada perintah dari panglima," kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) RSN Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (23/3/2016).

Ia mengatakan, Lanud RSN yang saat ini memiliki dua skadron F16 dan Hawk siap setiap saat untuk memperkuat wilayah Natuna. Hanya saja, ia mengatakan bahwa saat ini belum ada laporan terkait pelanggaran wilayah udara di Natuna.

"Jika sudah ada laporan maka kita pasti diminta Selain itu, ia juga mengatakan bahwa intensitas gangguan di wilayah itu belum merupakan bentuk dari provokasi militer. "Dilihat dari intesitasnya belum provokasi militer. Kalau provokasi militer berarti ada armada mereka yang berada di sana. Saat ini TNI AL juga telah mengerahkan armada ke sana," jelasnya.

Dijelaskan Danlanud, pihaknya telah melakukan pengawasan dan pemetaan secara rutin di kawasan perbatasan terutama di Selat Malaka.

Otoritas Tiongkok melakukan intervensi dalam upaya penegakan hukum yang dilakukan aparat Indonesia untuk menangkap KM Kway Fey 10078 asal Tiongkok yang diduga melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Natuna, Indonesia.

Saat berupaya menangkap kapal berbobot 300 gross ton itu pada Sabtu (19/3), Kapal Patroli Hiu 11 TNI Angkatan Laut mendapat intimidasi dari penjaga pantai Tiongkok.

Terkait peristiwa itu, pemerintah Indonesia telah melayangkan nota protes kepada pemerintah Tiongkok terkait masuknya kapal penangkap ikan KM Kway Fey 10078 dan kapal coastguard atau keamanan laut milik negara itu ke kawasan perairan Natuna.

REKOMENDASI

TERKINI