Suara.com - Polda Metro Jaya telah mengadakan pertemuan dengan 24 pemilik perusahaan taksi untuk mengevaluasi terkait aksi anarkis saat berlangsungnya aksi demo sopir taksi
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan para pemilik taksi telah berjanji akan memberikan arahan kepada jajarannya untuk tidak melakukan tindakan anarkis apabila kembali ingin melakukan aksi unjuk rasa.
"Beliau berkomitmen semua armada di-briefing (pengarahan) dan disosialisasi untuk mengemukakan pendapat di muka umum secara damai dan tidak anarkis," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016)
Iqbal juga meminta kepada para pemilik taksi untuk tidak membesar-besarkan insiden bentrokan antara para sopir taksi dan pengemudi ojek online saat aksi mogok dan unjuk rasa tersebut berlangsung.
"Insiden-insiden kecil jangan dibesarkan karena masyarakat menjadi trauma sehingga tidak terulang lagi," kata dia.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang telah dirugikan atas aksi mogok para sopir angkutan umum.
"Saya meminta maaf pada seluruh jajaran masy di dki cukup terganggu akibat penyampaian aspirasi dari awak kami yang sedemikian rupa buat Jakarta hari ini luar biasa macet," kata Ateng.
Pihaknya juga telah meminta kepada seluruh awak angkutan umum untuk menaati aturan apabila ingin menyuarakan aspirasinya di depan publik. Dia juga telah mengimbau kepada seluruh pengemudi angkutan umum tidak mudah terprovokasi untuk melakukan upaya balasan terhadap para pengemudi ojek online.
Dalam rapat evaluasi tersebut juga dihadiri perwakilan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Perwakilan DPRD DKI Jakarta, Organda dan 24 pengusaha perusahaan taksi.