Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengatakan penyidik tengah menyelidiki akun Facebook atas nama Feri Yanto yang berseragam sopir taksi Blue Bird dan kontennya bernada provokasi untuk berdemo, Selasa (22/3/2016).
"Foto-foto dari medsos yang beredar itu nanti kita akan lakukan penyelidikan," kata Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016).
Menurutnya hasil penelusuran sementara, foto-foto yang beredar bukan foto baru, melainkan sudah lama ada. Saat ini, polisi masih menelusuri siapa yang sengaja menyebarkannya.
"Foto bawa pedang tapi setelah diselidiki ternyata itu foto jauh sebelumnya, kan kita cek juga kapan itu dimuatnya?" kata dia
Mantan Kapolda Jawa Barat meminta masyarakat Jakarta jangan gampang terprovokasi.
Masyarakat, katanya, cerdas memilih dan memilah konten di media sosial.
"Kita ini kan harus berpikir yang obyektif dalam menilai sesuatu peristiwa, masalah itu faktanya seperti apa jangan berpersepsi begitulah. Jadi kalau ada dalam medsos itu harus kita cek dulu bener nggak gambar ini, Ataukah gambar ini hanya membikin keruh dan bikin gaduh," kata
Dalam akun Facebooknya, lelaki memposting pesan provokatif pada Minggu (20/3/2016) pukul 09.54 WIB.
"Sy mengajak rekan2 daru pool ME,MT,MJ,JE,JU,BDE,BDU,LL,LR,YD,OE,TJ,TT,GDD,MWK, Dan semua pool sejabodetabek, untuk mengjadiri Demo besar2an pada haei selasa tgl 22maret 2016, di dpan istanah negara. Jngan lupa bawa benda tumpul dan tajam,kalau perlu bom molotop,antisipasi jikalau uber sama grab lewat,langsung bantai," tulisnya.
Feri juga menuliskan ancaman bagi para sopir dan pengguna transportasi online Grab Car dan Uber. Di sana, dia mengunggah foto senjata tajam berupa celurit dan pedang. "Alat perang untuk tgl 22 maret 2016."