Suara.com - Tak ada jalan yang mudah untuk mencapai kesuksesan. Butuh kemauan keras dan pastinya kerja keras untuk mendapatkan itu. Hal itulah yang dicontohkan Debby Susanto yang dibagi pengalamannya oleh sang mama, Sugiyati Budiman.
Seperti diketahui, bersama partnernya, Praveen Jordan, Debby jadi satu-satunya wakil Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di pentas All England Super Series Premier 2016 lalu.
Praveen/Debby tampil sebagai yang terbaik di ganda campuran usai kalahkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) di partai puncak, pertengahan Maret lalu.
Disela-sela pemberian bonus yang dilakukan Djarum Foundation kepada pasangan itu di Jakarta, Selasa (22/3/2016), Sugiyati pun menceritakan perjuangan tak kenal kata lelah anaknya.
"Kalau tidak ada Djarum, mungkin Debby tidak ada di tempat seperti sekarang ini. Ini juga buah kerja keras Debby, dari dulu dia memang orangnya pantang menyerah, pokoknya tidak ada kata menyerah," ujar sang mama sambil berkaca-kaca.
"Debby pernah bilang kalau suatu hari nanti dia akan berada di podium juara dan mengharumkan nama keluarga. Kami bersyukur Debby juga bisa mengharumkan nama Indonesia," tutur Sugiyati yang membuat suasana haru merebak di ruangan.
Pada kesempatan itu hadir juga ibunda dari Praveen, Herlinche Sinambela. Herlinche menceritakan jika dia tak menyangka anaknya akan menjadi pebulutangkis yang harumkan nama bangsa seperti sekarang ini.
"Praveen itu memang terkenal dengan smash kerasnya ya, maklum badannya besar begitu. Dari dulu memang dia suka makan. Dia dulunya tidak diduga akan jadi pebulutangkis, karena nggak bisa diem dan suka gangguin papanya melatih bulutangkis," ujar Herlinche.
Di sisi lain, Herlinche sedikit membeberkan rahasia yang dimiliki sang anak. Diam-diam rupanya Praveen suka menangis jika tiba-tiba rindu akan sosok sang bunda yang telah melahirkannya itu.
"Abang jangan suka nangis lagi ya kalau mama tinggal. Kalau nangis jangan suka pura-pura pilek. Dibalik mukanya yang sangar, anak saya ini hatinya mellow banget," ungkap Herlinche, disambut gelak tawa hadirin.
Selain itu, Herlinche juga memaparkan tak jarang Praveen curahkan isi hatinya jika sedang dilanda galau terkait prestasi dibulutangkis.
"Praveen pernah curhat di LINE sama saya, waktu itu dia belum berprestasi dan bilang mau berhenti saja main bulutangkis. Saya nasihati dia bahwa jangan menyerah, kamu sudah setengah jalan, waktumu masih panjang, masih muda. Kalau berusaha terus pasti bisa juara dan bisa rangking satu dunia dan juara olimpiade yang memang jadi keinginan terbesarnya dia," jelas Herlinche. (Humas PBSI)