Suara.com - Selain itu, Kapolri juga memberikan bintang perhargaan tertinggi dari Polri yakni Bintang Bhayangkara Narari kepada semua prajurit yang gugur. Sementara itu, lanjut dia keluarga yang ditinggalkan memang dalam keadaan berduka, namun mereka juga bangga terhadap almarhum.
"Perlu saya sampaikan memang keluarga dari almarhum berduka di dalam, tapi ada tebersik kebanggaan seperti yang sempat disampaikan putri Syaiful Anwar, Salsabila, 16 tahun mengatakan bahwa ayah saya sangat taat beragama, beliau selalu sembahyang berjamaah, jiwanya hanya untuk NKRI. Ini gambaran bahwa prajurit dimana pun siap melaksanakan tugas demi keutuhan NKRI," ujar dia.
Dia menyampaikan, atas peristiwa ini masyarakat jangan ragu terhadap TNI-Polri. Mereka hidup berjuang hanya untuk NKRI dan siap mengorbankan jiwa dan raga.
"Saya Panglima TNI atas nama seluruh prajurit TNI dimanapun tugas berada dan keluarga almarhum yang gugur menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sangat luarbiasa. Dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak dan masyarakat, mohon doanya agar arwah para almarhum diterima disisi yang terbaik," tambahnya.
Nama-nama korban jatuhnya helikopter tersebut yakni Danrem 132 Tadulako Kol Inf. Syaiful Anwar, Pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) Kol Inf. Ontang, Pejabat Bais Kol Inf. Herry, Dandenpom Palu Letkol CPM Teddy, Kapenrem 132 Tadulako Mayor Faqih, Dokter Korem Kapten Yanto, Prada Kiki (ajudan Danrem).
Kru pesawat adalah kapten CPN Agung (pilot), Lettu CPN Wiradi (copilot) Letda CPN Tito (copilot), Sertu Bagus (mekanik) Serda Karmin (mekanik) dan Pratu Bangkit (avion).