Peringatan, Lihat Sopir Blue Bird Anarkis, Cepat Lapor ke Sini

Siswanto Suara.Com
Selasa, 22 Maret 2016 | 11:53 WIB
Peringatan, Lihat Sopir Blue Bird Anarkis, Cepat Lapor ke Sini
Aksi sopir taksi sweeping [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi mogok dan unjuk rasa sopir taksi, hari ini, diwarnai oleh tindakan anarkis yang dilakukan sebagian dari mereka. Ada yang sweeping terhadap rekan-rekan mereka yang sedang melayani penumpang, bahkan ada yang bersitegang dengan driver Gojek di jalanan.

Demonstrasi sopir taksi tersebut untuk menuntut pemerintah membekukan aplikasi kendaraan online berpelat hitam, seperti Uber dan Grab Car. Mereka menilai Uber dan Grab Car melanggar Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, salah satu poin yang mereka soroti ialah penggunaan mobil berpelat hitam sebagai kendaraan umum. Selain itu, mereka juga menolak peremajaan.

Supir yang demonstrasi sebagian mengenakan kemeja biru. Manajemen taksi Blue Bird mengeluarkan pernyataan resmi untuk menanggapi unjuk rasa hari ini.

"Manajemen Blue Bird menyesalkan aksi unjuk rasa hari ini yang diwarnai dengan tindakan anarkis oleh sejumlah peserta unjuk rasa," demikian pernyataan Blue Bird Group lewat Twitter resmi mereka, ‏@Bluebirdgroup.

Manajemen akan melakukan tindakan tegas kepada pengemudi Blue Bird yang terbukti melakukan tindakan anarkis.

"Jika netizen memiliki bukti (foto/video) keterlibatan pengemudi kami, mohon laporkan via socmed atau email ke [email protected]," tulis Blue Bird. "Bukti ini kami perlukan karena yang menggunakan seragam biru tidak hanya Blue Bird."

Manajemen Blue Bird mengimbau kepada para peserta unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak merugikan semua pihak.

Demonstrasi tak hanya dilakukan di depan Balai Kota, saat ini sekitar seribu sopir taksi dari berbagai perusahaan demo di depan gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Rencananya, mereka juga akan demo ke Istana Merdeka dan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika.
 
Dalam aksi di Jalan Gatot Subroto beberapa saat lalu, diwarnai aksi anarkis. Sebagian sopir taksi sweeping rekan-rekan mereka yang tetap beroperasi. Tetapi aksi sweeping tak berlangsung setelah polisi turun tangan.
 
Permasalahan aplikasi kendaraan online berpelat hitam, seperti Uber dan Grab Car, saat ini sedang dibahas pemerintah. Pemerintah tidak akan membekukan mereka karena mereka mulai mengurus legalitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI