Suara.com - Aksi mogok dan unjuk rasa sopir taksi, hari ini, diwarnai oleh tindakan anarkis yang dilakukan sebagian dari mereka. Ada yang sweeping terhadap rekan-rekan mereka yang sedang melayani penumpang, bahkan ada yang bersitegang dengan driver Gojek di jalanan.
Demonstrasi sopir taksi tersebut untuk menuntut pemerintah membekukan aplikasi kendaraan online berpelat hitam, seperti Uber dan Grab Car. Mereka menilai Uber dan Grab Car melanggar Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, salah satu poin yang mereka soroti ialah penggunaan mobil berpelat hitam sebagai kendaraan umum. Selain itu, mereka juga menolak peremajaan.
Supir yang demonstrasi sebagian mengenakan kemeja biru. Manajemen taksi Blue Bird mengeluarkan pernyataan resmi untuk menanggapi unjuk rasa hari ini.
"Manajemen Blue Bird menyesalkan aksi unjuk rasa hari ini yang diwarnai dengan tindakan anarkis oleh sejumlah peserta unjuk rasa," demikian pernyataan Blue Bird Group lewat Twitter resmi mereka, @Bluebirdgroup.
Manajemen akan melakukan tindakan tegas kepada pengemudi Blue Bird yang terbukti melakukan tindakan anarkis.
"Jika netizen memiliki bukti (foto/video) keterlibatan pengemudi kami, mohon laporkan via socmed atau email ke [email protected]," tulis Blue Bird. "Bukti ini kami perlukan karena yang menggunakan seragam biru tidak hanya Blue Bird."
Manajemen Blue Bird mengimbau kepada para peserta unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak merugikan semua pihak.