Netizen 'Nggak Respect' dengan Demo Anarkis Taksi Konvensional

Selasa, 22 Maret 2016 | 10:43 WIB
Netizen 'Nggak Respect' dengan Demo Anarkis Taksi Konvensional
Sejumlah sopir taksi melakukan aksi sweeping di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (22/3). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demonstrasi anarkis yang dilakukan oleh ribuan sopir taksi konvensional membuat netizen kesal. Para sopir taksi merasa rezekinya direbut oleh taksi online dari Uber Taxi dan Grab Car.

Netizen tidak iba dengan alasan mereka. Malah, di Twitter banyak kecaman dengan ulah para sopir taksi.

Faya Suwardi (‏@faiya) dan Mas Basuki (@Ibas) mengkritik jika taksi konvensional tidak berinovasi.

"Mungkin kalo perusahaan taksi konvensional mau mengadaptasi sistem komisi ala uber/grab, sopir-sopirnya bisa hidup lebih sejahtera.." kicau @faiya.

"Semua ada zamannya dan berevolusi, koran aja tergerus ama portal online apalagi taksi. Apalagi arogan ya tergilas zaman," tweet @Ibas.

Sementara itu Ray Massiano (‏@raymassiano) mengatakan semestinya pengusaha taksi konvensional sadar diri untuk membenahi layanan. Dia mengatakan inovasi taksi konvensional sudah ketinggalan jauh.

Raynold J Surbakti ‏(@raynoldsurbakti) pun menilai jika taksi konvensional mau tetap hidup, maka mereka harus menurunkan harga atau argonya.

"Gak usah demolahhh taksi plat kuniiing.. pesan sponsor nya kental bangeed.. turunin aja rates argo taksi, pasti banyak lagi penumpangnya..," begitu tweet @raynoldsurbakti.

Pengguna Twitter lain, Muhammad Irfan ‏(@ifan_govinda) merasa dirugikan dengan aksi demonstrasi taksi konvennsional. Sementara Ade Sherli Ezria (‏@adeezria) mengkritik soal harga taksi yang tetap mahal meski premium turun harga.

"Dulu BBM naek argo taksi ikutan naek, BBM turun argo taksi ga turun. Konsumen pindah ke yang murah malah protes.. #dukungaplikasionline," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI