Wapres AS Mulai Tak Percaya Israel Ingin Damai dengan Palestina

Senin, 21 Maret 2016 | 16:18 WIB
Wapres AS Mulai Tak Percaya Israel Ingin Damai dengan Palestina
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, saat berada di Istana Kerajaan di Amman, Yordania, 10 Maret lalu. 21/3/2016 [Reuters/Muhammad Hamed]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS), Joe Biden, meminta pemerintahan Israel untuk menunjukkan komitmen serius bagi penyelesaian konflik dengan Palestina. Pasalnya, Biden menilai bahwa perluasan pemukiman yang terus dilakukan Israel, kian mempersulit kemungkinan perdamaian dan penyelesaian masalah yang adil.

"Proses perluasan pemukiman yang terus dilakukan pemerintahan Israel secara berkelanjutan dan sistematik, begitu juga legalisasi pos-pos luar perbatasan, serta pendudukan lahan, telah mengurangi keyakinan saya tentang prospek adanya solusi dua pihak (damai)," ungkap Biden, Minggu (20/3/2016) waktu setempat, dalam pidato di hadapan Komite Publik Israel Amerika (AIPAC), kelompok lobi pro-Israel di AS.

 
Lebih jauh, Biden mengaku tidak sependapat dengan klaim pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa perluasan pemukiman tidak akan mengacaukan upaya-upaya penyelesaian konflik (dengan Palestina).

"Bibi (Netanyahu) menganggap hal itu (penyelesaian konflik) bisa diakomodir, dan saya rasa dia percaya itu. (Tapi) Saya tidak," tutur Biden.

 
Menurut Biden pula, dirinya justru menilai konflik yang terjadi di kawasan itu sepertinya bergerak ke arah solusi satu pihak saja, yang di matanya merupakan sesuatu yang berbahaya.

"Tidak ada itikad (baik) politik saat ini di antara (pihak) Israel atau Palestina untuk meneruskan negosiasi serus. Dan hal itu luar biasa mengecewakan," tegasnya.

Sejauh ini, Israel menyatakan bertekad tetap memasukkan soal pemukiman dalam tiap pembicaraan damai dengan Palestina. Sementara sebaliknya, pihak Palestina yang masih berusaha mengesahkan keberadaan mereka, terutama di Tepi Barat dan Jalur Gaza, mengaku khawatir perluasan pemukiman Israel justru akan menggaga sama sekali upaya mereka. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI