Suara.com - Di tengah proses Partai Gerakan Indonesia Raya melakukan penjaringan bakal calon gubernur Jakarta periode 2017-2022, muncul nama baru yang disebut-sebut layak diusung, yakni Komisaris Jenderal Budi Waseso. Budi Waseso saat ini masih menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional.
"Itu kan baru pernyataan Dasco (Ketua Tim Relawan Jakarta Bergerak Sufmi Dasco Ahmad). Begini, Kami di Gerindra ini ada proses, ada mekanisme penjaringan," kata anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, kepada Suara.com, Senin (21/3/2016).
Mekanismenya, kata Prabowo, siapapun tokoh yang akan maju dari Partai Gerindra harus mendaftar terlebih dahulu lewat DPD, lalu dilakukan seleksi ketat sampai survei, kemudian dibawa ke DPP.
"Sampai hari ini (Budi Waseso) belum masuk. Itu baru Dasco yang sampaikan dan belum dibicarakan (internal partai)," kata Prabowo.
Secara pribadi, Prabowo menilai Budi Waseso sosok yang tepat untuk ditempatkan dimanapun.
"Tetapi tetap harus proses (kalau mau jadi calon Gerindra)," kata Prabowo.
Ketika ditanya bagaimana kalau tingkat elektabilitas dan popularitas Budi Waseso memenuhi syarat jadi calon gubernur, Prabowo balik bertanya
"Apakah beliau mau. Kan sekarang beliau mimpin badan (BNN) yang levelnya mau jadi setingkat kementerian. Saya rasa beliau berpikir panjang," kata Prabowo.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menambahkan bakal calon gubernur yang sudah masuk daftar Gerindra ada delapan orang, nama Budi Waseso belum masuk.
"Baru delapan nama itu, Safri, Sandiaga, Sanusi, Biem, dan lain-lain," katanya kepada Suara.com.
Saat ini, kata Taufik, proses penjaringan masih berlangsung.
Ketika ditanya mengenai sosok Budi Waseso yang dilirik Gerindra, Taufik mengatakan sah-sah saja yang meliriknya.
"Ya, bisa saja teropongan dari luar seperti itu," kata dia.