Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tiba di Kuba, Minggu (20/3/2016) waktu setempat dalam rangka kunjungan perdana guna menjalin kembali hubungan dua negara yang pernah saling bermusuhan di era Perang Dingin. Obama menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kakinya di Kuba selama sembilan dekade terakhir.
Obama mendarat di Bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba, dengan pesawat kenegaraannya, Air Force One. Orang nomor satu di AS itu tak sendiri. Ia didampingi Ibu Negara Michelle Obama, dan kedua putrinya, Sasha dan Malia.
Obama dan keluarga disambut Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez. Upacara penyambutan resmi oleh Presiden Kuba Raul Castro akan digelar hari Senin di istana kepresidenan.
Kunjungan tiga hari ini menjadi kunjungan pertama Presiden AS ke Kuba dalam 88 tahun terakhir. Kedatangan Obama merupakan buah dari komunikasi diplomatik yang dilakukan Obama dan Castro pada bulan Desember 2014. Pembaruan hubungan kedua negara mengakhiri pengucilan Kuba selama Perang Dingin yang dimulai saat revolusi Kuba menggulingkan pemerintah pro-AS pada tahun 1959.
Obama, yang memutuskan kebijakan lama AS untuk mengisolasi Kuba, ingin agar perubahan ini tetap dipertahankan. Namun, banyak suara sumbang yang menyebut bahwa kunjungan Obama ke Kuba terlalu prematur.
Obama membuka jalan
Kunjungan Obama memiliki makna simbolis. Obama menjadi presiden AS pertama yang berkunjung ke Kuba dalam 88 tahun terakhir. Presiden AS terakhir yang datang ke Kuba adalah Calvin Coolidge. Coolidge datang pada tahun 1928 dengan kapal perang.
Kedatangan Obama juga menjadi langkah besar dalam upaya meruntuhkan tembok pembatas hubungan perdagangan dan transportasi di antara kedua negara. Kunjungan tersebut juga diharap mampu menormalkan kembali hubungan Washinton dan Havana.
Perlahan, kedua belah pihak memperbaiki hubungan diplomatik. Sejumlah kesepakatan kerja sama dalam bidang telekomunikasi dan layanan penerbangan pun sudah ditandatangani.
Namun, embargo ekonomi yang sudah mengungkung Kuba selama 54 tahun belum dicabut. Obama telah meminta Kongres AS untuk membatalkannya, namun ditentang keras oleh kaum Republik dalam Kongres. (Reuters)
Jejakkan Kaki di Kuba, Ini Sejarah yang Dicetak Obama
Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 21 Maret 2016 | 08:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kalah Pemilu, Obama Puji Kamala Harris dan Tim Walz "Pelayan Masyarakat Luar Biasa"
07 November 2024 | 08:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI