Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengungkapkan berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya 13 prajurit yang menjadi korban jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3).
"Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya 13 prajurit TNI AD di Kabupaten Poso. Mereka gugur saat menjalankan tugas mereka pada Operasi Tinombala, operasi gabungan TNI dan Polri dalam memburu kelompok teroris Santoso," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Fadli Zon yang saat ini sedang memimpin delegasi parlemen Indonesia dalam pertemuan Inter Parliamentary Union ke-134 di Zambia, menyampaikan ungkapan dukanya yang mendalam.
Dia mengatakan, mengenai penyebab jatuhnya helikopter, sebaiknya menunggu keterangan resmi dari TNI.
"Yang penting saat ini adalah semua korban dapat dievakuasi dan dapat dipulangkan kepada pihak keluarga," ujarnya.
Fadli mengatakan, setelah proses evakuasi korban selesai, harus dievaluasi peralatan angkutan udara Indonesia, jangan sampai kejadian ini berulang lagi.
Hal itu, menurut dia, terkait apa yang menjadi penyebab kecelakaan, apakah dari peralatan tersebut atau dari kesalahan teknis lainnya, sehingga harus menjadi pelajaran.
"Helikopter dan peralatan militer lain dibeli dari uang rakyat. Tapi lebih penting, kita kehilangan orang-orang terbaik yang telah mengabdi bagi TNI dan kepentingan bangsa," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 13 anggota TNI, termasuk Komandan Korem 132/Tadulako Palu Kolonel Inf Saiful Anwar dilaporkan gugur dalam musibah jatuhnya pesawat helikopter TNI di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Minggu sekitar pukul 17.55 WITA.
Kapolres Poso AKBP Roni Suseno, Minggu malam mengatakan bahwa jenazah anggota TNI itu sedang dievakuasi menuju Kota Palu.
Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana Kolonel CZi I Made Sutia menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat helikopter TNI AD disebabkan cuaca buruk.
Dia mengatakan bahwa para anggota TNI tersebut sedang menjalankan tugas rutin di Poso, khususnya terkait Operasi Tinombala bersama anggota Polri.
Keterangan yang dikumpulkan Antara di Palu menyebutkan bahwa helikopter TNI AD itu dalam penerbangan dari desa Watutau, Kecamatan Lore Tengah, ke arah Kota Poso, dan jatuh di sebuah perkebunan masyarakat di Dusun Petirebajo, Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir.
Pesawat tersebut ditumpangi 13 personel TNI, yakni Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar, Kapenrem Mayor Fakih, Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri dan Kolonel Ontang (BIN) dan Prada Kiky (ajudan Danrem).
Sedangkan awak helikopter adalah Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (co pilot), Lettu Tito (co pilot), Sertu Bagus (mekanik), Serda Karmin (mekanik), Pratu Bangkit (avionik). (Antara)
Helikopter TNI Jatuh, Ini Kata Fadli Zon
Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 21 Maret 2016 | 08:20 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI