Suara.com - Ahmad Dhani akhirnya buka suara mengenai opini yang muncul dari internal Partai Kebangkitan Bangsa -- partai yang akan mendukungnya di Pilkada DKI Jakarta 2017 -- yang menyebutkan PKB telah memasukkan nama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam daftar bakal calon gubernur. Sikap Dhani ini justru menguatkan sinyalemen partai yang dipimpim Muhaimin Iskandar sebenarnya sedang menimbang-nimbang.
Musisi tersebut menyampaikan sikapnya melalui akun Twitter, @AHMADDHANIPRAST. Ahmad Dhani pun mention ke Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ahok.
"Ada bbrp pngurus PKB yg membuat opini bhw seolah2 @cakiminpkb mendukung & Akan mengusung @basuki_btp jd wapres 2019 lwt Pilgub DKI 2017," tulis Dhani.
Dhani menyebut kader PKB yang membuat opini tersebut sebagai oknum. Dia menuding oknum tersebut sedang bekerja mendukung Ahok untuk bisa melangkah ke posisi wakil presiden di Pilpres 2019.
"Para oknum kader yg membuat berita Ahok Di dukung @cakiminpkb Ini adalah org2 yg akan memuluskan @basuki_btp menjadi WAPRES RI 2019," tulis Dhani.
Dhani juga mengatakan Ahok yang sekarang maju lewat jalur independen sebenarnya sangat membutuhkan bantuan PKB untuk memenangkan Pilkada Jakarta tahun 2017 agar kelak bisa melangkah ke Pilpres 2019.
"@basuki_btp Sgt butuh PKB dlm pertarungan Di DKI 2017 & utk RI 2 di 2019,Krn dia mau ambil suara kaum nahdiyin Di jkt cc: @cakiminpkb," tulis Dhani.
Menurut analisa Dhani, setelah memenangkan Pilkada DKI Jakarta, Ahok akan berduet dengan Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Jika Ahok 2017 nanti berhasil menang Di DKI Maka 2019 @jokowi Akan duet merebut RI Dan RI 2 Bersama @basuki_btp Dan @cakiminpkb sgt paham," tulis Dhani.
Untuk memuluskan langkah tersebut, kata dia, ada kader PKB yang membangun opini.
"Maka dr itu oknum2 PKB yg ikut serta, bikin berita Demi suksesi @basuki_btp menjadi RI 2 Bersama @jokowi cc: @cakiminpkb," tulis Dhani.
Dia menyebut kader PKB yang membangun opini tersebut sebagai tim sukses Ahok.
"Para oknum PKB yg jadi "Timses" @basuki_btp utk RI2 2019 berfikir @cakiminpkb akan trpengaruh ikt dkg Ahok Di 2017 & sy fikir 60% tdk Akan," tulis Dhani.
Dhani mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Muhaimin Iskandar beberapa waktu yang lalu, arah PKB bukan untuk mendukung Ahok.
"Rapat sy dgn @cakiminpkb & Sekjen PKB faktanya sgt jauh Berbeda dgn apa yang Di isue kan Oleh para oknum PKB pendukung Ahok utk Wapres2019," tulis Dhani.
Dhani tidak yakin PKB yang telah mendukungnya akan pindah haluan mendukung Ahok.
"Saya kurang yakin @basuki_btp dpt dukungan PKB Utk jd CAWAPRES RI 2019 dampingi @jokowi melalui PilGub2017 cc : @cakiminpkb," tulis Dhani.
Pada Kamis (17/3/2016), Ketua DPD PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengungkapkan nama Ahok masuk radar penjaringan PKB.
"Sejak dulu kan kami (PKB) telah bicara, Ahok itu masuk penjaringan kami," ujar Hasbiallah di gedung DPRD DKI Jakarta.
Tetapi, kata Hasbiallah, nama Dhani juga masuk daftar penjaringan partainya.
Di DPR, anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengisyaratkan partainya tertarik dengan Ahok. Maman mengatakan Ahok punya dua dari tiga syarat yang diinginkan PKB.
"Pertama, Pak Ahok mau bekerja. Kedua, mau melayani masyarakat, sesuai dengan tagline PKB. Ketiga, ini yang belum bisa dipenuhi Ahok, yaitu kesantunan publik," kata Maman di DPR, Kamis (17/3/2016).
Tetapi, kata Maman, PKB belum mau terburu-buru memutuskan mendukung Ahok. Sebab, katanya, partai punya mekanisme tersendiri.
Setelah didukung Partai Nasional Demokrat dan Partai Hati Nurani Rakyat, Ahok memberi sinyal akan ada sejumlah partai lagi yang menyusul.
"Hanura secara lisan sudah akan mendukung sudah disampaikan oleh Pak Wiranto. PKB saya rasa punya mekanisme sendiri, PAN juga. Semua punya mekanismenya," kata Ahok usai menghadiri acara pelantikan pengurus Partai Nasdem di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Ahok akan maju lewat jalur non partai politik ke pilkada Jakarta tahun 2017, meski demikian dia tetap menerima dukungan dari partai. Ahok mengatakan dukungan dari partai akan mengembalikan kepercayaan publik kepada mereka.
"Partai banyak yang mendukung lebih baik, jadi kita bukan bicara partai, kita bicara bagaimana mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap partai politik," kata dia.