Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan memiliki banyak kader potensial untuk diusung menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022. Nama yang belakangan sering disebut-sebut adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung), sekarang muncul nama baru yaitu anggota Komisi VII DPR Joko Purwanto.
Ketua Bidang Optimalisasi Aset DPP PPP Hasan Husairi Lubis mengatakan partainya akan memprioritaskan kandidat dari internal, baru eksternal. Tetapi, keputusannya akan akan ditentukan setelah muktamar yang rencananya digelar April 2016. PPP sebagai partai senior, katanya, sudah memiliki mekanisme yang baik untuk memilih kandidat.
"Haji Lulung nanti kami akan lihat tingkat elektabilitasnya melalui survei" kata Hasan kepada Suara.com,Minggu (20/3/2016).
Begitu juga dengan Joko Purwanto. Dengan nada bercanda, Hasan mengatakan sekarang ada istilah dua Joko, yaitu Joko Widodo dan Joko Purwanto.
"Sebagai kader, Joko Purwanto berhak saja maju. Apalagi ini ada istilahnya dua Joko," kata Hasan sambil tertawa.
Di mata Hasan, baik Lulung maupun Joko Purwanto, memiliki kelebihan masing-masing kalau maju menjadi calon gubernur Jakarta.
"Joko Purwanto merupakan kader muda. Kalau ada yang ingin pasangan dengan beliau, menarik, kan," kata Hasan.
Baik Lulung maupun Joko Purwanto, keduanya sama-sama lahir dan besar di Ibu Kota Jakarta dan mengetahui seluk beluk Jakarta.
"Joko Purwanto ini kan ketua umum angkatan muda kabah PPP. Artinya, peta Jakarta ini kan sedikit banyaknya dia pahami juga. Dia punya kemampuan untuk memobilisasi, itu dibuktikan ketika dia jadi anggota DPR," kata Hasan.
Tetapi, kata Hasan, keputusan akan kembali lagi ke hasil muktamar April. Sikap PPP tentang Pilkada DKI Jakarta akan ditentukan setelah itu, mengingat saat ini partai belum bisa fokus ke sana karena masih dilanda masalah internal.