Suara.com - Sebagian tokoh yang ingin menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022 sering melontarkan sentilan-sentilan pedas kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga siap bersaing di Pilkada DKI Jakarta.
Mereka menilai -- mulai dari gaya komunikasi sampai kebijakan Ahok, banyak yang tidak tepat. Bahkan sebagian dianggap tidak pro masyarakat. Para tokoh tadi menilai kelemahan tersebut harus diperbaiki dan kalau mereka terpilih, siap memimpin lebih baik dari Ahok.
Salah satu tokoh yang belakangan ini semakin lantang mengkritisi Ahok adalah kader Partai Demokrat, Hasnaeni Moein. Perempuan yang punya julukan Wanita Emas ini sering blusukan ke pemukiman kumuh, terminal, dan pasar untuk mengenalkan diri sekaligus minta restu warga untuk maju ke pilkada. Sampai saat ini, belum ada partai yang resmi mengusungnya, bahkan partainya sendiri, tetapi dia terus bergerilya. Survei yang digelarnya menyebutkan tingkat popularitas Hasnaeni mencapai 97 persen.
Berikut ini sentilan-sentilan Hasnaeni buat Ahok yang dirangkum Suara.com. Di berbagai kesempatan, Ahok mengaku tak memasalahkan kritik asalkan benar untuk perbaikan pembangunan. Ahok juga senang kalau pilkada nanti diikuti oleh tokoh-tokoh top. Ahok tak memasalahkan berapapun tokoh yang menantangnya.
Ahok suka marah-marah
Ketika mengunjungi pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (19/3/2016), Hasnaeni bilang untuk menunjukkan ketegasan, pemimpin tak perlu memarahi seseorang. Ketegasan, kata dia, tetap bisa ditampilkan dengan kelembutan.
"Tunjukkan ketegasan pemimpin tak perlu harus asal bongkar atau maki-maki orang dengan kata-kata kasar. Dengan kelembutan saja, mereka (orang lain) bisa diberitahu, kan" kata Hasnaeni.
Ahok memang dikenal suka memarahi orang yang dianggapnya salah. Tak hanya pegawai negeri, pegawai swasta, bahkan warga pun disemprot kalau menurutnya melanggar aturan. Dia beralasan melakukan itu karena perbuatan mereka keterlaluan dan sekali-sekali perlu dimarahi agar jadi pelajaran.
Ahok menggusur
Masih di Pasar Kebayoran Lama, Sabtu (19/3/2016). Kepada pedagang di sana, dia mengatakan kalau nanti menjadi gubernur, tidak akan menggusur pedagang kaki lima seperti yang dilakukan Ahok.