Suara.com - Sudah tujuh bulan tragedi Kampung Pulo terjadi. Peristiwa ini bermula ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Kamis 20 Agustus 2015 melakukan penertiban di pemukiman liar yang berada di pinggiran sungai kali ciliwung, namun mendapat perlawanan dari warga setempat yang menolak tempat tinggalnya ditertibkan.
Bentrokan terjadi antaran petugas keamanan dengan warga. Salah satu backhoe yang terparkir di pinggiran kali Ciliwung menjadi pelampiasan amarah warga, dan akhirnya dibakar.
Atas peristiwa ini membuat, Fahri (36) warga Kampung Pulo yang saat ini sudah tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, karena rumahnya digusur pemerintah menciptakan lagu. Lagu prtama diberi judul 'Tragedi Kampung Pulo'.
"Lagu yang pertama judulnya Tragedi Penggusuran Kampung Pulo. Nah kalau lagu yang kedua judulnya 'Janji Mereka'," ujarnya saat berbincang dengan Suara.com, di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu (19/3/2016).
Fahri yang bekerja sebagai tukang jahit di area Rusun Jatinegara Barat ini mengaku hanya ingin mengungkapkan kekesalannya karena pemerintah DKI dengan semena-mena melakukan penggusuran lantaran tidak ada komunikasi yang persuasif dengan warga.
"Ya ini curahan hati saya, terutama kita-kita yang kena gusur, kita kritik mereka dengan lagu ini," katanya.
Lagu pertama Fahri yang berjudul 'Tragedi Kampung Pulo' ternyata terinspirasi ketika dia membuang air besar di toilet kamar rusunawanya.
"Maaf ya mas, maaf, saya lagi di toilet lagi buang air besar kepikiran buatnya, terinspirasi. Kepikiran 'anjing rumah gw udah digusur' ilham dateng sendiri. Kepikiranya udah pindah di rusun. Terus lagu gw patenin-patenin. Nah lagu yang pertama udah gw upload ke youtube," jelas dia menceritakan kepada suara.com.
Lelaki kelahiran 1980 ini walaupun pekerjaannya sebagi tukang jahit, ternyata memiliki kesuakan terhadap dunia seni, khususnya musik.
"Dulu saya ngeband pernah, ngamen pernah juga, darah seni ngalir saja, emang hobby main gitar sama nyanyi," ucapnya.