Motif Asmara, Siswa Highscope Dianiaya saat Pertandingan Futsal

Tomi Tresnady Suara.Com
Sabtu, 19 Maret 2016 | 00:10 WIB
Motif Asmara, Siswa Highscope Dianiaya saat Pertandingan Futsal
Ilustrasi anak berkelahi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Seorang siswa SMP Highscope Indonesia di Jakarta Selatan berisinial MGF menjadi korban penganiayaan yang dilakukan dua pelajar di sekolah taraf internasional tersebut diduga lantaran bermotifkan asmara pada 5 Maret 2016.

"Aksinya saat mereka (pelaku) sedang menonton futsal yang diadakan pihak Highscope," kata orang tua MFG, Irsan Gading di Jakarta, Jumat.

Irsan menjelaskan kejadian berawal saat para pelajar menonton pertandingan futsal yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.

Sekitar 10 pelajar kelas 9 dan 10 menggiring korban MFG saat menonton futsal, kemudian menginterogasi di belakang sekolah.

Irsan mengungkapkan para kakak kelas itu menanyakan soal korban yang diduga menjalin hubungan asmara dengan seorang siswi Highscope.

"Perempuan itu pacaran dengan salah seorang yang menarik dia (korban) dari belakang," tutur Irsan.

Sambil berteriak, salah satu pelaku memukul MFG sebanyak beberapa kali pada bagian wajah hingga korban kesakitan, selain itu seorang pelajar lainnya mendaratkan pukulan sebanyak tiga kali.

Bapak korban mendesak pihak sekolah mengambil tindakan terhadap para pelaku pemukulan MFG agar memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan.

Sementara itu, Assisten Business Quality Management Director Highscope Wahyuni Ratna Lingga mengaku pihak sekolah tidak mengetahui peristiwa itu.

Namun Wahyuni menyebutkan kejadian kekerasan siswa itu terjadi di luar lingkungan dan jadwal belajar sekolah.

Sama halnya, Chief of Academic Operations Highscope Jossy Soenarjo menambahkan kekerasan yang dilakukan tidak termasuk kategori "bullying" karena tidak memenuhi tiga kriteria yakni aksi yang berulang, ditarget (direncanakan) dan ada perbedaan kekuatan (power).

Jossy menyatakan para kakak kelas itu bermaksud meminta keterangan MFG namun terjadi salah paham sehingga terjadi insiden pemukulan.

Jossy juga mengatakan pihak sekolah telah mempertemukan siswa yang dipukul, pelaku dan saksi yang menyaksikan kejadian itu namun tidak memberikan hukuman. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI