Sedih Lihat Hambalang Mangkrak Zaman SBY, Jokowi Tulis Status FB

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 18 Maret 2016 | 16:01 WIB
Sedih Lihat Hambalang Mangkrak Zaman SBY, Jokowi Tulis Status FB
Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi serta Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuldjono‎ ‎kunjungi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo tak dapat menyembunyikan keprihatinannya usai menyaksikan secara langsung kondisi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional di Hambalang, Bogor,‎ Jawa Barat, Jumat (18/3/2016).

Proyek setengah jadi itu sekarang benar-benar tak terurus, padahal dibangun dengan anggaran Rp1,2 triliun. Proyek ini berdiri di atas tanah seluas 32 hektar.

Presiden pun meluapkan keprihatinannya melalui akun Facebook.

"Sedih melihat aset negara di proyek Hambalang cukup lama mangkrak," tulis Kepala Negara. "Alang-alang sudah tumbuh tinggi. Peralatan-peralatan gedung juga tergeletak begitu saja."

Presiden pun tergerak untuk menyelamatkan aset negara tersebut. Pemerintah dan kementerian terkait akan segera menanganinya.

"Perlu segera dibereskan. Pemerintah akan ambil keputusan secepatnya. Karena apapun, ini sudah menghabiskan uang rakyat triliunan rupiah. Aset negara harus segera diselamatkan," tulis Jokowi.

Jokowi juga mengunggah beberapa foto. Bangunan terlihat mengenaskan. Alang-alang dan rumput tumbuh di sekitar beton-beton tinggi menjulang. Sebagian bangunan sudah berbentuk gedung, tetapi tak diselesaikan.

Saat mengunjungi proyek mangkrak di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuldjono‎.

Untuk menuju ke lokasi, tidak mudah. Medannya cukup sulit. Ban mobil Kepresidenan yang ditumpangi Jokowi tadi sampai kempes di tengah jalan.

Mega proyek tersebut mangkrak karena sebagian duitnya jadi bancakan pejabat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI