Reaksi Jokowi Lihat Proyek Zaman Presiden SBY yang Mangkrak

Jum'at, 18 Maret 2016 | 15:05 WIB
Reaksi Jokowi Lihat Proyek Zaman Presiden SBY yang Mangkrak
Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi serta Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuldjono‎ ‎kunjungi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional di Hambalang, Bogor,‎ Jawa Barat, dibangun dengan anggaran tahun 2010-2012. Proyek berdiri di atas tanah seluas 32 hektar. Dana yang dibutuhkan untuk membangunnya mencapai Rp1,2 triliun.

Mega proyek tersebut kemudian mangkrak karena sebagian duitnya jadi bancakan pejabat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sampai saat ini, bangunan-bangunan yang sudah berdiri di sana sama sekali tidak terurus.

Hari ini, Jumat (18/3/2016), Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuldjono‎ menjenguknya.

Menurut pengamatan Suara.com di sekeliling bangunan ditumbuhi rumput dan ilalang, bahkan tingginya ada yang sampai satu meter.

Jokowi masuk ke dalam bangunan dengan menaiki anak tangga. Matanya mengamati setiap sudut.

Kondisi bangunan umumnya sudah rusak parah karena tidak dirawat. Lantainya pecah-pecah. Sebagian tiang beton juga begitu.

Di sejumlah sudut terlihat pecahan kaca dan kayu-kayu berserakan. Jokowi mengerutkan dahi.

Sesekali Kepala Negara berbincang-bincang dengan Menpora dan Menteri PU.

Jokowi kemudian mengingatkan wartawan agar berhati-hati agar tak kena pecahan material.


‎"Awas, hati-hati banyak pecahan kaca," ujar Jokowi.

‎Jokowi prihatin dengan kondisi proyek bernilai triliunan itu. Konstruksi bangunannya tidak layak dan tak sesuai standar.

"Kemudian juga bangunan ini kalau diteruskan, struktur bangunan kan harus dilihat. Harusnya besinya gede, tapi ternyata setelah di cek di lapangan malah besinya kecil. Kemudian ‎pondasinya misalnya harus tiga meter, malah hanya satu meter. Maka ini yang akan dicek semuanya secara total," kata dia.

Kasus megaproyek tersebut telah menjebloskan sejumlah pejabat ke penjara, di antaranya mantan Menpora Andi Mallarangeng dan bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI