Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau Bendungan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (17/3/2016). Proyek pembangunan Bendungan Jatigede ini sempat terkatung-katung selama puluhan tahun, ditargetkan pengerjaannya rampung pada akhir tahun ini dan diharapkan dapat beroperasi secara maksimal pada Januari 2017.
"Sekarang sudah 40 persen ketinggian air, diharapkan nanti di Januari 2017 itu sudah maksimal sesuai yang kita inginkan," kata Jokowi saat meninjau pembangunan Bendungan Jatigede.
Dia mengungkapkan, masalah terbesar dalam pembangunan bendungan ini adalah keputusan pembebasan lahan yang berlarut-larut.
"Pembebasan lahan dan ganti rugi dari 10.924 KK (Kepala Keluarga), sekarang tinggal 614 KK, ini akan kami selesaikan pada tahun ini. Januari 2017, air sudah betul-betul pada posisi maksimal," ucap dia.
Gagasan pembangunan Bendungan Jatigede pertama kali diajukan pada tahun 1963. Bendungan yang dibangun dengan anggaran sekitar USD467 juta ini memiliki total luas area 3035,34 hektar dan menggenangi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Jatigede, Kecamatan Jatinunggal, Kecamatan wado, dan Kecamatan Darmaraja.
Bendungan ini nantinya akan dapat mengairi lahan seluas 90.000 hektar, meliputi 24 kecamatan di Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.
Bendungan ini selain digunakan untuk pengairan, juga akan digunakan sebagai sarana penyediaan air baku dengan total 3500 liter/detik. Kemudian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 110 MW dengan produksi listrik rata rata 580 GWH/Tahun, destinasi baru pariwisata, dan sebagai pengendali banjir di daerah sekitar sungai Cimanuk bagian hilir seluas 14.000 Ha.
"Selain untuk perikanan, di sini juga untuk pariwisata, untuk listrik 110 MW, dan pengairan sawah," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, bahwa tahun lalu sudah dibangun sebanyak 13 bendungan, dan tahun ini 8 bendungan. Diharapkan tahun 2017-2018 sudah selesai semuanya.
"Kami berharap pada produksi yang meningkat karena sawah yang diairi semakin luas dan semakin banyak," tambah dia.
13 waduk/bendungan yang dibangun pada tahun 2015 adalah Waduk Raknamo di Kupang-NTT, Waduk Pidekso di Wonogiri-Jawa Tengah, Waduk Logung di Kudus-Jawa Tengah, Waduk Lolak di Bolaang Mongondow-Sulawesi Utara, Waduk Kuereto di Aceh, Waduk Passaloreng di Wajo-Sulawesi Selatan, Waduk Tanju di Dompu-NTB, Waduk Mila di Dompu-NTB, Waduk Bintang Bano di Sumbawa Barat-NTB, Waduk Kairan di Lebak-Banten, Waduk Tapin di Tapin-Kalimantan Selatan, Waduk Rotikold di Belu-NTT, dan Waduk Telagajawa di Karangasem-Bali.
Sedangkan delapan waduk/bendungan yang dibangun pada tahun 2016 adalah Waduk Rukoh di Aceh, Waduk Sukoharjo di Lampung, Waduk Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Waduk Ladongi di Sulawesi Tenggara, Waduk Ciawi di Jawa Barat, Waduk Sukamahi di Jawa Barat, Waduk Leuwikeris di Jawa Barat, dan Waduk Cipanas di Jawa Barat.
Dalam kunjungan kerja ini Jokowi didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Sumarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.