Ribuan Pendemo Desak KPK Tetapkan Ahok Jadi Tersangka

Rabu, 16 Maret 2016 | 15:44 WIB
Ribuan Pendemo Desak KPK Tetapkan Ahok Jadi Tersangka
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ahok) saat mencoba bus Scania Low Entry City baru di Balaikota, Jakarta, Jumat (11/03). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demo mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera menangkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama(Ahok) terus terjadi.

Demo itu berkaitan dengan dugaan korupsi pada pembelian sebagian dari Lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Sang Orator aksi menyebut KPK tidak mempunyai nyali. Sebab hingga saat ini, KPK belum menetapkan Ahok sebagai tersangka.

"KPK banci, mengapa belum juga menetapkan Ahok sebagai tersangka. Padahal BPK sudah jelas-jelas memastikan Ahok sudah melakukan korupsi," kata salah satu orator dari Gerakan Tangkap Ahok dari mobil komandonya di depan Gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu(16/3/2016).

Mereka juga menjelaskan bahwa kehadiran mereka di depan Gedung KPK tidak berkaitan dengan momen Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada Tahun 2017 mendatang. Mereka mengtakan behwa mereka hanya menginginkan agar kasus korupsi rumah sakit Sumber Waras yang diduga melibatkan Ahok segera diselesaikan oleh KPK dengan menetapkan Mantan Bupati Belitung Timur tersebut sebagai tersangka.

"Kami tegaskan, ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI, kami hanya minta agar KPK mendengarkan keluhan masyarakat DKI," katanya.

Sebelumnya dikabarkan bahwa yang akan melakukan aksi demo mendesak KPK menangkap Ahok berjumlah ribuan orang. Karena itu, aparat kemananan pun disiagakan untuk mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat sedang menjalankan aksi.

Ada sekitar ratusan personel polisi yang hadir di KPK untuk mengamankan jalannya aksi dari para pendemo. Mereka hadir dengan peralatan lengkap untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan. Namun, pada saat menjalankan aksi, yang hadir untuk mendesak KPK hanya puluhan orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI