Suara.com - Satu per satu petenis dunia mulai angkat suara terkait kasus doping yang membelit rekan sejawat mereka, Maria Sharapova. Umumnya para petenis ini kecewa dan marah besar atas alasan Sharapova yang tidak membaca kiriman surat elektronik dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Pihak WADA pada Desember tahun lalu telah mengirimkan daftar obat-obatan yang dilarang per 1 Januari 2016 kepada semua petenis. Sharapova pun mengakui telah menerima kiriman surat elektronik itu pada 22 Desember 2015.
Dalam daftar terbaru zat yang dilarang, salah satunya adalah meldonium. Seperti diketahui, Sharapova dinyatakan positif mengandung meldonium saat tes doping di grand slam Australia Terbuka, Januari lalu.
Petenis cantik itu dengan penuh keberanian mengakui telah konsumsi meldonium sejak 10 tahun terakhir dengan alasan masalah kesehatan. Sharapova pun siap mempertanggungjawabkan kesalahannya itu, dimana dia terancam hukuman larangan bermain selama empat tahun.
Skandal yang membelit Sharapova telah menimbulkan beragam reaksi dari para petenis dunia, salah satunya Eugenie Bouchard. Petenis Kanada itu mengaku terkejut dan kecewa dengan yang dilakukan idoalnya sejak kecil tersebut.
"Dia idola saya saat tumbuh dewasa. Memikirkan seorang idola apakah telah berbuat curang, tentu akan memengaruhi pikiran saya," tutur Bouchard, 22 tahun.
Di sisi lain, petenis tunggal putra peringkat tujuh dunia, Kei Nishikori, berharap kejadian Sharapova jadi pelajaran semua pihak. Di samping itu, petenis Jepang menasehati Sharapova agar lebih berhati-hati ke depannya.
"Saya terkejut dan sangat sedih mendengar dia mengkonsumsi sesuatu yang harusnya tidak boleh. Ini kabar buruk bagi dunia tenis, termasuk di kelompok putra," ujar finalis grand slam Amerika Serikat Terbuka 2014 ini.
Pernyataan yang hampir serupa diungkapkan salah satu rival Sharapova, Victoria Azarenka. Mantan petenis nomor satu dunia asal Belarusia itu menilai kasus yang terjadi pada Sharapova menjadi "awan gelap" bagi pertenisan dunia.
"Para petenis (banyak) yang marah dan kecewa. Saya berharap situasi ini bisa terselesaikan secepatnya," ujar Azarenka, juara dua kali grand slam Australia Terbuka. (Tennis World)