Suara.com - Buntut penangkapan Bupati Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi, atas kasus sabu, Kementerian Dalam Negeri akan menggiatkan inspeksi mendadak melalui tes urine untuk memastikan kepala daerah maupun penyelenggara negara bebas narkoba.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung gerakan tersebut. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional untuk mewujudkannya.
"Bagus. Sudah kerjasama terus dengan BNN. Paksa tes urine. Udah bener itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Ahok menambahkan semua kepala daerah seharus mendukung pemmberantasan narkoba sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.
"Saya kira kita mesti begitu (memberantas narkoba), sesuai permintaan Presiden, kita mesti habis-habisan melawan narkoba," kata Ahok.
Di berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo mengatakan narkoba merupakan masalah utama yang dihadapi Indonesia. Ia meminta pemberantasan narkoba ditingkatkan oleh semua kementerian maupun lembaga terkait.
"Saya ingin agar ada langkah pemberantasan narkoba yang lebih detail, lebih berani, lebih gila, lebih komprehensif," kata Jokowi ketika membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/2/2016) lalu.
Jokowi meminta semua kementerian atau lembaga menghilangkan ego sektoral saat menangani masalah narkoba. Bagi Jokowi, narkoba adalah masalah serius yang harus disikapi secara serius.
"Semuanya, keroyok ramai-ramai, ini menurut saya rangking pertama masalah kita," kata Jokowi.