Suara.com - Pihak berwajib masih menyelidiki sebab munculnya kebakaran di ruang tabung chamber Pulau Miangas Ruang Udara Bertekanan Tinggi, RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016), sehingga merenggut empat nyawa pasien yang tengah menjalani terapi. Tabung chamber berfungsi, antara lain untuk terapi oksigen hiperbarik.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama M. Zainudin menjelaskan tabung chamber di RSAL yang terbakar berasal dari Prancis. Dia memastikan semua peralatan tersebut selama ini dirawat secara rutin.
"Itu ruang yang terbakar hanya menampung empat orang, kami juga punya ruang chamber terbaru dari Spanyol. Daya tampungnya lebih dari itu," katanya, Selasa (15/3/2016).
Zainudin menambahkan ruang chamber dari Spanyol bisa menampung 18 sampai 22 pasien.
Zainudin mengungkapkan saat peristiwa terjadi, petugas kesulitan mengevakuasi empat pasien yang berada di dalam tabung chamber.
"Untuk lubang chamber sebenarnya ada kaca dan kelihatan aktivitas di dalamnya. Tapi tekanan oksigen murni membuat api cepat menyebar," kata Zainudin.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menduga ada unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut.
"Bisa jadi lalai, bisa jadi kecelakaan. Bisa jadi. Karena ini kan VVIP, mereka masuk mungkin salah. Siapa tahu ada yang bawa korek, handphone, (itu) juga berbahaya," kata Tito di Polda Metro Jaya.
Empat pasien yang menjadi korban adalah Ketua PGRI yang juga anggota DPD RI, Sulistyo, Irjen Polisi (Purn) Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwandi (67), serta dokter bernama Dimas (28).