Suara.com - Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Abubakar Nataprawira (65) ikut meninggal dunia saat terjadi kebakaran di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi lama RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016) pukul 13.00 WIB. Saat itu, dia tengah menjalani terapi oksigen.
"Saya dapat laporan dari Pak Kapolda Metro (Irjen Tito Karnavian), betul. Sedang terapi oksigen di salah satu alat, nah itu terbakar peralatan itu sehingga ada empat orang yang meninggal," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat dihubungi melalui telepon.
"Pak Abubakar, ada dokter, kemudian ada juga pejabat dari diknas kabarnya, informasinya itu. Mereka sedang terapi di sana," Kapolri menambahkan.
Kapolri turut berduka cita atas wafatnya salah satu putra terbaik Polri.
Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan juga turut menyampaikan duka cita terhadap para korban.
"Mabes Polri mengucapkan belasungkawa atas wafatnya mantan kadiv humas, Pak Abubakar. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, diampuni dosa-dosanya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," kata Anton.
Anton menyebut Abubakar merupakan salah satu perwira berprestasi di jajaran Mabes Polri.
"Beliau salah satu perwira terbaik, pekerja ulet dan rajin serta juga ramah dan patut menjadi contoh polisi-polisi sekarang," kata dia.
Selain Abubakar, ada tiga pasien lainnya yang ikut meninggal di RSAL, yakni Ketua PGRI yang juga anggota DPD Sulistyo. Kedua, Edi Suwandi (67) yang beralamat di Pondok Jingga, Bekasi, Jawa Barat. Ketiga, dokter Dimas (28) yang beralamat di Pondok Jingga.