Suara.com - Sukses di All England Super Series Premier 2015 tak membuat Praveen Jordan/Debby Susanto berpuas diri. Ganda campuran Indonesia itu bertekad mengincar sukses di ajang yang lebih prestius, Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
"Jika pencapaian pada All England disebut cukup bagus, tentunya belum. Setiap atlet pasti ingin menjadi juara dalam turnamen apapun," kata Praveen.
"Sebenarnya poin kualifikasi kami menuju Olimpiade sudah aman. Jika dapat menempatkan posisi yang lebih enak, kenapa tidak?" lanjut pebulutangkis berusia 22 tahun ini.
Dalam daftar kualifikasi Olimpiade Rio untuk cabang bulu tangkis, Praveen/Debby menempati peringkat tujuh dengan total poin 62.202 hingga pekan kedua Maret 2016. Posisi mereka aman karena masuk dalam delapan besar kualifikasi Olimpiade.
Posisi mereka selisih tiga peringkat dari sesama ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang menempati peringkat empat dengan total poin 68.012.
Meski berhasil merebut gelar turnamen tingkat super series premier pertama, Praveen/Debby akan menghadapi tiga turnamen super series sebelum penutupan kualifikasi Olimpiade Rio. Tiga turnamen super series itu adalah India Terbuka, Malaysia Terbuka, dan Singapura Terbuka.
"Ini adalah salah satu mimpi kami untuk menang di sini (All England). Tapi, setelah kami turun dari podium, tapi dalam benak kami, kami bukan juara lagi. Kami sekarang harus berpikir untuk turnamen berikutnya," ujar Debby.
Sukses Praveen/Debby jadi satu-satunya wakil Indonesia yang berjaya di All England di luar ekpektasi PP PBSI. Sebelumnya, PP PBSI menargetkan dua gelar juara, yakni dari ganda putra melalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda campuran, Tontowi/Liliyana. (Antara)