Suara.com - Atlet ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto mampu membuktikan janji dengan menjuarai turnamen All England 2016 setelah memenangi pertandingan final atas pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang berlangsung di Birmingham, Inggris, Minggu.
"Saya sangat senang dapat menjuarai All England. Terimakasih untuk para pendukung dan penonton. Dukungan penonton yang riuh membuat kami seperti bermain di kandang sendiri," kata Debby dalam wawancara kepada stasiun televisi asing di tepi lapangan selepas pertandingan.
Praveen/Debby, seperti tercantum dalam situs tournamentsoftware pada Minggu malam, menang 21-12, 21-17 atas Nielsen/Pedersen dalam pertandingan selama 43 menit.
Pasangan Indonesia itu tampak menguasai game pertama karena sejak awal terus memimpin perolehan skor 2-1, 4-1, hingga jeda game pertama 11-4.
Selepas jeda game pertama, Praveen/Debby terus membuat jarak dari Nielsen/Pedersen 13-4, 17-7, hingga game pertama berakhir 21-12.
Ganda campuran Merah-Putih yang menempati peringkat delapan dunia itu sempat kesulitan saat membuka game pertama meskipun beberapa kali Praveen menyerang dengan smes keras.
Berkali-kali Nielsen/Pedersen mencoba membalikkan keadaan, tapi smes Praveen justru membuat Nielsen pontang-panting di sisi belakang lapangan.
Permainan Praveen/Debby mulai mengendur selepas jeda game kedua dan keunggulan 14-11 untuk kubu Indonesia bisa terkejar Denmark 14-14.
Pada kedudukan 16-16 game kedua, serangan Praveen/Debby memanfaatkan celah kelemahan lawan sehingga pasangan Denmark yang menempati peringkat enam dunia itu kesulitan mengembalikan bola.
Praveen/Debby sukses menutup permainan dengan skor 21-17 dan berhak atas juara turnamen tingkat superseries premier itu meskipun permainan sempat tegang saat game point 20-16.