Al Qaeda Klaim Aksi Teror di Pantai Gading

Madinah Suara.Com
Senin, 14 Maret 2016 | 03:04 WIB
Al Qaeda Klaim Aksi Teror di Pantai Gading
Pasukan keamanan Pantai Gading melakukan operasi pengamanan di Resor Grand Bassam usai peristiwa penembakan. [REUTERS/Joe Penney]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Al Qaeda klaim bertanggung jawab terkait peristiwa penembakan di Resor Grand Bassam di Pantai Gading. Pernyataan ini secara resmi disampaikan lewat SITE Intelligence Group, perangkat komunikasi online yang dioperasikan kelompok militan tersebut.

"Dalam sebuah pesan di saluran Telegram pada 13 Maret 2016 disebut kan bawah tiga pejuang (Al Qaeda) bersedia menyerbu resor," tulis SIte Intellgence Group.

Sebelumnya diberitakan, Setidaknya 12 orang tewas dalam aksi penembakan di kawasan Resor Grand Bassam di Abidjan, Pantai Gading, Minggu (13/3/2016) waktu setempat. Empat korban meninggal diantaranya adalah turis asal Eropa.

"Saat ini total korban tewas berjumlah 12 orang, termasuk 4 orang asal Eropa. Kami masih belum tahu apakah ada korban lainnya. Kami sedang melakukan operasi untuk mengungkap peristiwa tersebut," kata seorang petugas keamanan Pantai Gading seperti dilansir laman Reuters.

Menurut saksi mata yang berada di lokasi kejadian, pelaku berjumlah sekitar 4 orang dan menggunakan penutup wajah. Mereka mereka menyerbu dan menembakkan senjata laras panjang jenis Kalashnikov dengan membabi buta ke arah pengunjung Grand Bassam.

"Sejumlah orang dengan senjata Kalashnikov menembak ke arah orang-orang yang sedang berada di pantai. Kami berhasil mengevakuasi 2 korban," kata seorang staf Hotel Koral yang berada tak jauh dari lokasi penembakan.

Pasukan keamanan Pantai Gading mengkalim pihaknya telah menangkap 6 orang terduga teroris menyusul peristiwa penembakan di Resor Grand Bassam. Pernyataan ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Pantai Gading Hamed Bakayoko dalam wawancara dengan televisi lokal.

"Tiga Hotel di Grand Bassam diserang oleh orang bersenjata. Pasukan keamanan segera bertindak dan menangkap 6 teroris. Operasi pengamana masih terus dilakukan," kata Hamed seperti dikutip laman Reuters.

Presiden Ouattara mengatakan 16 orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat serangan ini. Empatbelas korban merupakan warga sipil dan dua tentara. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI