Pakar Bahasa JS Badudu Meninggal Dunia

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 13 Maret 2016 | 09:18 WIB
Pakar Bahasa JS Badudu Meninggal Dunia
Ilustrasi duka cita [Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Bahasa Indonesia yang juga Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Prof Dr Jusuf Sjarif Badudu meninggal dunia pada Sabtu (12/3/2016) malam di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung akibat stroke.

Berita duka meninggal dunia Prof. Dr. JS Badudu pada Sabtu malam sekitar pukul 22.10 WIB, disampaikan pejabat Humas dan Protokol Unpad Bandung.

Rencananya prosesi pelepasan jenazah JS Badudu akan dilaksanakan di Masjid Unpad Jalan Dipati Ukur Bandung dan selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Kota Bandung.

Keluarga besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan duka citanya yang mendalam atas meninggalnya Pakar Bahasa dari Universitas Padjajaran, Jusuf Sjarif Badudu, atau JS Badudu.

"Kami atas nama Kemendikbud, atas nama Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan jajarannya mengucapkan turut berbelasungkawa atas kepergiaan tokoh nasional dalam bidang kebahasaan," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar, kepada Antara di Jakarta, Minggu.

Dadang mengatakan nama JS Badudu sangat disegani dalam bidang kebahasaaan tidak hanya tingkat nasional tetapi juga internasional karena kiprahnya dalam membawa marwah Bahasa Indonesia ke tingkatan yang paling tinggi.

"Beliau sangat dikagumi oleh semua pegiat bahasa dan sastra nasional dan internasional. Kita seluruh Bangsa Indonesia merasa kehilangan dengan kepergian beliau," jelas dia.

Bahkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sendiri berhutang banyak kepada JS Badudu karena kiprahnya dalam mempopulerkan Bahasa Indonesia.

JS Badudu dikenal masyarakat sebagai pembawa acara "Pembinaan Bahasa Indonesia" yang rutin ditayangkan oleh TVRI.

JS Badudu juga aktif menulis belasan buku dan yang paling terkenal adalah Pelik-Pelik Bahasa Indonesia, penelitian bahasa, serta sejumlah kamus Bahasa Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI