Suara.com - Hujan deras di bagian utara Yogyakarta hingga di Gunung Merapi mengakibatkan banjir akibat meluapnya Kali Tempuran dan Kali Winongo di Kota Yogyakarta pada Sabtu (12/3/2016) pukul 19.30 WIB.
Banjir akibat meluapnya sungai di RT 19/8 Dusun Kragilan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, itu, mengakibatkan 15 rumah terendam air setinggi satu sampai satu setengah meter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho merinci 15 rumah yang terendam banjir meliputi rumah milik warga bernama Ngadino (45), Rigo (50), Rinto (56), Parno (40), Dauhuri (57), Budiyono (37), Puji Lestari (42), Harsono (35), Suyitno (33), Rojak (49), Giyanto (60), Harsono (45), Sarmiyati (40), Mmoktar (53), dan Heri Witoko (43).
"Untuk antisipasi warga pindah ke tempat yang lebih tinggi," demikian pernyataan tertulis Sutopo yang dikirim kepada Suara.com, Minggu (13/3/2016) dini hari.
Sutopo menjelaskan ada sekitar 150 jiwa yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dini hari ini, kata Sutopo, aliran sungai sudah mulai surut.
"Warga mulai membersihkan. Tidak ada laporan korban jiwa," katanya.
Ada beberapa rumah yang rusak berat akibat tertimpa talud yang ambrol dan sebagian terkena arus deras yang berada di bantaran sungai di RT 1, RW 1, Kampung Jlagran, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen.
Selain itu, kata Sutopo, Sungai Code di Bintaran Yogyakarta saat ini luapan airnya sudah mulai masuk ke rumah warga.
"Warga mulai evakuasi ke Gereja Bintaran," katanya.
Banjir ini adalah banjir kiriman dari bagian hulu, mengingat di Kota Yogyakarta tidak hujan. Tiba-tiba, katanya, debit Kali Winongo meningkat cepat.
"BPBD Sleman, BPBD Prov DIY masih melakukan pendataan dampak banjir," kata Sutopo.