Suara.com - PDI Perjuangan memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta. Ini membuat partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri sangat percaya diri dan tak mau buru-buru menetapkan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta untuk diusung di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"PDIP mengamati dulu dinamika politik di Jakarta. PDIP tidak perlu grasa-grusu karena kita bisa mengusung sendiri," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Gembong mengatakan partainya tengah melakukan penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Sebagai pemilik mayoritas kursi di DPRD DKI Jakarta, PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan partainya sudah punya strategi untuk memenangkan pilkada.
Berkaca pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu di Jakarta, partai ini bisa memenangkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, mengalahkan calon incumbent ketika itu Fauzi Bowo yang surveinya mencapai 70 persen.
"Tergantung calonnya pak. Bayangkan tahun 2012 siapa yang prediksi PDIP bisa menang? Foke (Fauzi Bowo) 70 persen bos, Jokowi kita keluarin last minute, apa hasilnya? Siapa yang tau Jokowi saat itu (menang)," katanya.
PDI Perjuangan tidak meremehkan Ahok yang sekarang siap berlaga lagi di pilkada tahun 2017. Itu sebabnya, PDI Perjuangan mencari tokoh sekaliber Ahok.
"Kalau Gembong diusung lawan Ahok ya memang berat bos buat menang. Tapi, kan kita lihat nanti siapa yang kita usung," kata dia.