Suara.com - Demonstrasi mewarnai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2016). Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa itu sempat membuat rombongan yang mengikuti Presiden tertahan.
Pasalnya, mereka sengaja memblokir jalan di depan gedung rektorat sesaat setelah Presiden meninggalkan ruang Auditorium Universitas Sebelas Maret usai menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Lustrum VIII UNS.
Tak hanya memblokir jalan dengan membentuk lingkaran, dalam aksinya mereka juga membentangkan sejumlah spanduk. Salah satunya bertuliskan "Sugeng Rawuh, Pak. Semoga Kami Didengar."
Presiden BEM UNS sekaligus koordinator aksi, Donny Wahyu, mengatakan aksi tersebut digelar sebagai bentuk kekecewaan karena menilai Jokowi menolak mengikuti dialog dengan mahasiswa.
“Tadi kami sudah mencoba meminta dengan baik-baik saat bertemu dengan Presiden. Bahkan saya mengikuti sidang senat sampai selesai hanya untuk menyerahkan naskah berisi permintaan kami. Tapi uang didapat justru tindakan represif dari petugas. Bahkan salinan naskah yang akan kami serahkan ke Presiden juga direbut," katanya.
Isi naskah tersebut, di antaranya menciptakan pemerintahan yang bebas korupsi, swasembada pangan dan menjamin kesejahteraan petani, pengelolaan migas dikembalikan kepada putra-putra bangsa, meningkatkan mutu pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, memperbaiki sistem jaminan sosial serta perlindungan tenaga kerja Indonesia di masa MEA. (Wijayanti)