Katakan Islam Benci Amerika, Donald Trump 'Diserang'

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 11 Maret 2016 | 12:14 WIB
Katakan Islam Benci Amerika, Donald Trump 'Diserang'
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, diserang para rivalnya, pada Kamis (10/3/2016), karena melontarkan pernyataan kontroversial. Dalam sebuah debat kandidat, Trump mengatakan bahwa umat Muslim membenci Amerika Serikat.

Trump, kandidat populer yang bisa jadi terpilih menjadi wakil Partai Republik di Pemilihan Presiden 2016, mengatakan bahwa Islam "membenci kita".

"Kita punya masalah serius soal kebencian. Ini adalah kebencian yang amat luar biasa," kata Trump.

Para rival Trump di Partai Republik, Senator Florida Marco Rubio, Senator Texas Ted Cruz, dan Gubernur Ohio, John Kasich, mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu menjaga hubungan baik dengan negara-negara Islam di Timur Tengah guna menggalang dukungan dalam memerangi ISIS.

"Kita harus bekerja sama dengan orang-orang Muslim meski Islam tengah menghadapi krisis di dalamnya," kata Rubio.

Rubio juga menyebut warga Muslim Amerika sebagai patriot.

"Jika Anda pergi ke manapun di dunia ini Anda akan melihat lelaki dan perempuan Muslim Amerika bekerja dalam seragam untuk AS," sambung Rubio.

"Siapapun yang ada di luar sana mengenakan seragam AS dan siap mati untuk negara ini, maka dia adalah orang yang cinta Amerika," lanjutnya.

Sementara itu, Kasich, yang berharap meraih kemenangan di kampung halamannya di Ohio, Selasa depan, mengatakan bahwa para sekutu AS di kawasan Arab amatlah penting.

"Faktanya apabila kita ingin mengalahkan ISIS, kita perlu memegang negara-negara tersebut," kata Kasich mengacu pada Arab Saudi, Yordania, dan Mesir.

Trump mengatakan, apabila dirinya terpilih, ia akan mempertimbangkan untuk mengerahkan 20.000 hingga 30.000 pasukan AS di Timur Tengah untuk memberantas ISIS. Ia yakin misi itu akan selesai dengan cepat dan membawa para tentara itu pulang dan fokus untuk membangun Amerika Serikat.

"Kita tidak punya pilihan, kita harus menghabisi ISIS," kata Trump.

Debat yang diadakan oleh stasiun televisi CNN tersebut digelar sebelum "primary election" di Florida dan Ohio, hari Selasa, 15 Maret 2016. Trump berpeluang merebut banyak delegasi dari kedua negara bagian tersebut untuk mewakilinya dalam konvensi Partai Republik, terlepas dari banyaknya upaya dari tokoh partai untuk menjegalnya.

Sejauh ini, sebanyak 25 negara bagian ditambah Puerto Rico telah menggelar kontes nominasi. Trump telah mendulang kemenangan besar di banyak negara bagian dengan raihan 458 delegasi, disusul Cruz dengan 359, Rubio dengan 151, dan Kasich dengan 54 delegasi. Untuk menjadi wakil Partai Republik di Pilpres, seorang kandidat harus memiliki 1.237 delegasi. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI