Suara.com - Aparat kepolisian mengungkap peredaran lada dan ketumbar berbahan kimia yang selama ini sudah merambah pasar-pasar tradisional di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Peneliti Balai Pasca Panen Kementerian Pertanian, Ernani, memberikan tips mengenai bagaimana membedakan antara bumbu masak berkimia dan yang asli.
Ketumbar dan lada yang asli memiliki bau yang sangat kuat. Secara kasat mata, bumbu dapur asli akan terlihat berwarna pekat.
"Secara kasat mata memang nampak terlihat sama. Lada dan Ketumbar asli warnanya agak pekat. Sementara yang palsu nampak bening," kata Ernani di Polda Metro Jaya, Kamis (10/3/20116)
Ketumbar dan lada yang tidak menggunakan bahan kimia, katanya, lebih cepat membusuk.
"Kemudian mudah pecah, dan akan rusak sekitar satu bulan," kata dia.
Untuk menekan resiko, Ernani mengimbau masyarakat untuk selalu membersihkan bumbu dapur sebelum meramunya.
"Dicuci bersih dulu, sebelum dimasak," kata dia.
Nani mengungkapkan zat kimia Hidrogen Peroksida (H2O2) dan Sodium Bicarbonante (NaHCO3) yang ditemukan pada ketumbar dan lada sangat berbahaya untuk kesehatan.
"Bahan berbahaya H202, ini memang untuk pemutih pakaian, bukan untuk makanan," kata dia.