Kapolri Tugaskan Kapolda Sulteng Bekuk Kelompok Santoso

Kamis, 10 Maret 2016 | 13:00 WIB
Kapolri Tugaskan Kapolda Sulteng Bekuk Kelompok Santoso
Salah satu anggota kelompok teroris Santoso yang tewas saat baku tembak dengan anggota Brimob dan Densus 88 di bawah oleh anggota Polisi unutk diidentifikasi di Desa Sakina Jaya, Parig, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Polisi Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal  Rudy Sufahriandi yang baru saja dilantik oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan dirinya akan fokus dalam penanganan teror di wilayah Poso terkait dengan Jaringan Kelompok Santoso.

" Saya belum akan merubah strategi yang sekarang, yang pasti saya akan memimpin langsung penangkapan santoso di poso," kata Rudy saat ditemui d Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).

Rudy menambahkan pihaknya akan menggelar operasi Tinombala untuk menangkap kelompok Santoso. Bahkan ia memastikan dirinya akan ikut terjun langsung dalam operasi tersebut.

"Saya tidak akan ada di Palu. Yang pasti aaya akan turun langsung mengejar Santoso dimanapun dia berada. Sampai sekarang personil sudah cukup .Kita hanya perlu persiapkan diri lebih baik," ujar Rudy.

Menurut Rudy yang juga sebelumnya Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dengan kepercayaannya diberi jabatan tersebut dan diinstrusikan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk menangkap Kelompok Santoso.

"Ini kan hutan belantara dan cukup luas jadi kalau dbilang terdesak kita nggak bisa bicara. Nanti kita akan atur strategi bagaimana caranya Santoso bisa kita tangkap. Dihutan seperti itu karena kita operasi gabungan sudah dibantu oleh TNI yang terbaik dan polri yang terbaik," tambah Rudy.

Sementara itu Kapolri Jenderal Badodin Haiti juga menyebutkan untuk menangkap Kelompok Santoso, Brigjen Rudy Sufahriadi akan dibantu oleh kekuatan penuh oleh Personl TNI - Polri dalam operasi Tinombala.

"Sehingga diperlukan orang yang mampu mengendalikan dan beradaptasi dengan mereka. Maka pertimbangan itu jatuh ke Brigjen Rudy. Karena dia pernah di Densus 88, pernah di Poso, pengalaman dia cukup baik mengendalikan organisasi yang dilakukan," jelas Badrodin saat ditemui dalam kesempatan.

Ditanya soal Kapolda Sulawesi Tengah sebelumnya Brigjen Idham Azis, Badrodin hanya memang perlu orang yang khusus untuk penanganan persoalan tersebut

"Perlu ada penyegaran pejabat tertentu. Ada perlu dinamika, penyegaran sehingga perlu dilakukan pergantian. Penanganan selama ini cukup, cuma kan Santoso ini belum," tutup Badrodin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI