Suara.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menginstruksikan agar para kepala desa/lurah mengawasi pangkalan dan agen gas elpiji yang curang. Sebab di daerah itu terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram yang disubdisi pemerintah.
"Kelangkaan elpiji bersubsidi itu dilaporkan sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir," katanya, di Purwakarta, Rabu (9/3/2016).
Dedi menerima pengaduan warganya secara langsung terkait dengan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Pemerintah Kabupaten Purwakarta segera bersikap atas kondisi kelangkaan elpiji itu.
Menyikapi kelangkaan elpiji 3 kilogram, bupati langsung menurunkan tim dari Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Purwakarta untuk meninjau ke lapangan. Bahkan dilakukan investigasi penyebab kelangkaan elpiji 3 kilogram tersebut.
Selain menurunkan tim di tingkat kabupaten, pihaknya juga menginstruksikan agar seluruh kepala desa/kelurahan beserta Babinkamtimbas-nya mengawasi pangkalan dan agen elpiji di daerahnya masing-masing.
"Para kepala desa/lurah harus turun ke lapangan untuk kecepatan dan ketepatan informasi. Kalau perlu, ambil tindakan di tempat jika menemukan adanya agen atau pangkalan elpiji yang nakal," kata bupati.
Dari peninjauan tim kabupaten, diketahui terdapat pangkalan dan agen yang menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram ke pengecer yang menggunakan sepeda motor berasal dari luar Purwakarta.
Penjualan elpiji 3 kilogram ke pengecer itu dilakukan dalam jumlah yang cukup banyak. Masyarakat tidak bisa langsung mendapatkan elpiji bersubsidi saat membeli ke agen atau pangkalan.
"Gas elpiji 3 kilogram yang dijual di pangkalan dan agen, kebanyakan dijual oleh pengecer dari daerah luar Purwakarta. Jadi di Purwakarta sendiri terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram," kata Dedi.
Sementara itu, kabar kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Purwakarta diperoleh bupati melalui media sosial. Selama beberapa pekan ini, sejumlah warga melaporkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram secara langsung melalui akun media sosial bupati.