Dilecehkan Labora Sitorus, Istana: Negara Tak Boleh Kalah

Rabu, 09 Maret 2016 | 17:11 WIB
Dilecehkan Labora Sitorus, Istana: Negara Tak Boleh Kalah
Aiptu Labora Sitorus, mantan anggota kepolisian terpidana pencucian uang dan penimbun BBM (Antara/Chanry Andrew).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Akhirnya, Labora Sitorus menyerahkan diri setelah diburu aparat keamanan. Sebelumnya, terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang kabur ketika akan dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Sorong, Papua Barat, ke Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).‎

DPR menganggap negara telah dilecehkan oleh kasus tersebut. Itu sebabnya, dalam waktu dekat DPR akan memanggil Menteri Hukum dan HAM Yasonna untuk dimintai penjelasan.

Presiden Joko Widodo menegaskan negara jangan sampai dikalahkan pelanggar hukum.

‎"Perintah Presiden tegas, negara tidak boleh kalah oleh orang per orang. Sehingga ada perintah langsung dikejar ke manapun, nggak lama, kan tertangkap," kata juru bicara Presiden, Johan Budi SP, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/3/2016).

Johan menambahkan Presiden sebelumnya memerintahkan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegakkan aturan hukum. ‎

"Dan begitu Menkopolhukam perintahkan, kan aparat di bawahnya langsung bergerak," ujar dia.

Hanya untuk memindahkan terpidana mantan anggota polisi itu, petugas LP Sorong dan tim Kementerian Hukum dan HAM sampai harus dikawal ratusan aparat Polres Sorong Kota dan Brimob Polda Papua Barat.
 
Namun, tim eksekusi yang dikawal ketat aparat keamanan tidak berhasil menemukan Labora di kediamannya.

Kemudian Labora dikejar dan kemudian dia menyerahkan diri.

Kini yang bersangkutan telah dibawa ke Lapas Cipinang‎ untuk menjalani hukuman.

REKOMENDASI

TERKINI