Kerukunan Umat Bergama di Bali sangat Tinggi

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2016 | 15:07 WIB
Kerukunan Umat Bergama di Bali sangat Tinggi
Pelaksanaan shalat gerhana matahari di Desa Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (9/3/2016). [Suara.com/Sukiz Wanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kerukunan umat beragama di Bali sangat tinggi. Walau hari ini merupakan perayaan hari Nyepi bagi umat Hindu, dimana bersamaan dengan adanya Gerhana Matahari, Rabu (9/3/2016), setiap umat muslim tetap boleh melaksanakan ibadah salat sunah Gerhana Matahari. 

Sementara itu umat Hindu sekarang ini saat ini sedang melakukan Catur Brata Penyepian yaitu Amati Amati geni (tidak menyalakan api termasuk memasak),Amati karya (tidak bekerja), Amati lelungan (tidak bepergian), dan Amati lelanguan (tidak mencari hiburan). 

Sementara itu ribuan umat muslim berbondong-bondong mendatangi masjid diwilayah yang terdekat.

Salah satu imam masjid di Nurul Huda, Mohammad Anwar mengatakan, rasa toleransi di Bali sangat tinggi. Berdasarkan kesepakan FKUB,  dimana umat islam diberikan toleransi untuk salat sunnah gerhana ditempat-tempat terdekat tetapi dengan syarat tidak menggunakan pengeras suara dan harus berjalan kaki, tidak memakai kendaraan.

"Dengan adanya  pelakasanaan inilah mudah-mudahan toleransi ini dapat menjadikan kita sebagai manusia yang bersosial. Selain itu juga  baik sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Nabi kita Mohmmad SAW,"katanya.

Seperti diketahui supaya tidak menggangu umat Hindu merayakan Nyepi, umat muslim datang ke masjid lebih awal. Mereka datang ke masjid sebelum hari H gerhana matahari. Setelah sholat sunnah mereka pun tidak pulang kerumahnya masing-masing. 

"Kami besok baru akan pulang kerumah masing-masing,"ungkapnya. (Sukis Wanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI