Warga Jakarta kembali akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 2017 mendatang. Para bakal calon gubernur pun sudah melakukan upaya-upaya untuk menarik hati warga agar bisa mendapatkan dukungan suara.
Namun, sebagaian warga Jakarta tidak mau 'kecele' lagi terhadap janji-janji para calon. Beberapa syarat pun telah ditetapkan dan harus dipenuhi para bacagub yang nantinya akan bertarung.
Fahmi (28), salah satu karyawan di perusahaan swasta memimpikan sosok pemimpin yang benar-benar jujur. Menurutnya seorang pemimpin yang jujur bisa menyelesaikan persoalan yang kerap merundung Jakarta seperti banjir dan kemacetan.
"Saya sih milih yang jujur. Ya kalau orangnya jujur permasalahan di Jakarta kaya macet banjir pasti bisa diselesaikan," katanya saat ditemui suara.com di kawasan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2016).
Dia punya alasan lain mengapa orang yang nantinya memimpin Jakarta harus jujur. Syarat tersebut, kata dia, sangat berpengaruh dalam setiap mengambil sebuah kebijakan. Dia pun menjamin pemimpin Jakarta apabila jujur segala macam permasalahan di Ibu Kota bisa diselesaikan.
"Soalnya kan yang nantinya mimpin Jakarta punya kewenangan buat ambil keputusan. Ya kalau orangnya korup sih percuma aja. Permasalahan Jakarta nggak bakalan beres-beres," kafa Fahmi.
Mengenai kabar jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memutuskan kembali maju di Pilkada 2017 melalui jalur non partai politik, dia pun sangat mengapresiasi.
Terkait pencalonannya itu, dia berharap Ahok bisa merubah sikapnya lantaran dianggap sering menuduh orang lain berbuat kesalahan. Seharusnya, kata dia, Ahok menelusuri permasalahan itu terlebih dahulu sebelum menuduh orang melakukan kesalahan. Menurutnya hal yang patut dikoreksi Ahok agar bisa kembali mendapatkan dukungan suara warga DKI.
"Jeleknya Ahok tuh suka melempar kesalahan. Harusnya bisa lebih bijak gitu nggak asal nuduh. Ya kalau udah ditelurusi baru deh bisa nyalahin orang," kata dia
Dia juga berharap semua calon yang nantinya terpilih bisa meneruskan kebijakan yang sudah berjalan di Pemprov DKI. Pasalnya, dia mengatakan ada program pemerintah yang mangkrak, karena setiap ada penggatian jabatan selalu berbeda programnya.
"Kalau saya harus ada komitmen dari program yang sudah ditentukan. Program pemerintah selalu berbeda setiap ganti pemimpin. Jadi kalau menurut saya harus bisa dikerjain tuh program yang sudah dijalanin. Ya paling dievaluasi aja, mana yang salah nanti dibenahin," ucapnya.